JAKARTA, TINTAHIJAU.com – Pada Kamis, 14 Maret 2025, sebagian penduduk Bumi akan berkesempatan menyaksikan fenomena langit yang relatif langka, yaitu gerhana Bulan total yang membuat satelit alami Bumi ini berubah warna menjadi merah darah. Fenomena ini sering disebut sebagai “Blood Moon” di negara-negara Barat.
Proses Terjadinya Gerhana Bulan Total
Gerhana Bulan total terjadi ketika Bumi berada di antara Matahari dan Bulan, sehingga menghalangi sebagian besar sinar Matahari yang biasanya menerangi Bulan. Tidak seperti gerhana Matahari yang hanya berlangsung beberapa menit, gerhana Bulan dapat berlangsung hingga satu jam.
Mengapa Bulan Berwarna Merah?
Warna merah yang muncul pada gerhana Bulan total disebabkan oleh fenomena yang dikenal sebagai hamburan Rayleigh. Ketika cahaya Matahari melewati atmosfer Bumi, cahaya dalam spektrum biru dihamburkan lebih efisien dibandingkan dengan cahaya merah oleh partikel di atmosfer. Akibatnya, cahaya merah tetap dominan dan mencapai permukaan Bulan, menciptakan tampilan merah darah yang khas.
Menurut NASA, semakin banyak debu atau awan di atmosfer Bumi selama gerhana, semakin merah tampilan Bulan. Hal ini terjadi karena semua cahaya dari Matahari terbit dan terbenam di seluruh dunia seolah-olah diproyeksikan ke permukaan Bulan.
Wilayah yang Bisa Menyaksikan Gerhana
Fenomena ini tentu menjadi daya tarik bagi pecinta astronomi. Namun, sayangnya, gerhana Bulan total kali ini tidak dapat disaksikan dari Indonesia. Seluruh fase gerhana hanya akan terlihat dari beberapa wilayah tertentu di dunia, seperti:
- Amerika Utara: Amerika Serikat, Alaska, Hawaii, Kanada, dan Meksiko
- Amerika Selatan: Brasil, Argentina, dan Chile
- Eropa: Spanyol, Prancis, dan Inggris
- Afrika: Afrika Barat, Tanjung Verde, Maroko, dan Senegal
- Oseania: Selandia Baru
Sebagian wilayah di Eropa, Asia, Australia, dan Afrika hanya dapat menyaksikan gerhana Bulan sebagian, tergantung pada kondisi langit dan waktu terbenamnya Bulan.
Pengamatan Gerhana Tanpa Peralatan Khusus
Berbeda dengan gerhana Matahari yang memerlukan perlindungan khusus untuk mengamati dengan aman, gerhana Bulan dapat dinikmati tanpa alat bantu apa pun. Namun, penggunaan teleskop atau teropong akan memberikan pengalaman lebih jelas dan detail dalam menyaksikan perubahan warna Bulan selama gerhana berlangsung.
Menanti Gerhana Bulan Total Berikutnya
Bagi mereka yang tidak dapat menyaksikan Blood Moon pada Maret 2025, tidak perlu khawatir. Gerhana Bulan total berikutnya akan terjadi pada 7-8 September 2025 dan dapat terlihat lebih luas, termasuk di beberapa wilayah yang tidak beruntung pada gerhana kali ini.
Fenomena langit seperti ini selalu menjadi momen yang menarik bagi pengamat bintang dan astronom amatir di seluruh dunia. Bagi mereka yang berada di wilayah yang dapat menyaksikannya, gerhana Bulan total Maret 2025 tentu menjadi pengalaman yang sayang untuk dilewatkan.