Prediksi Puncak Mudik Lebaran 2025, Ada Sebanyak 12,1 Juta Orang Bergerak pada H-3

Situasi kantong parkir dermaga 6 Pelabuhan Merak di puncak arus mudik. Sabtu (6/4/2024).(KOMPAS.COM/RASYID RIDHO)

SUBANG, TINTAHIJAU.com – Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi memprediksi puncak arus mudik Lebaran tahun 2025 akan terjadi pada H-3 atau tanggal 28 Maret 2025.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Badan Kebijakan Transportasi (BKT) bekerja sama dengan Litbang Kompas, diperkirakan jumlah pergerakan masyarakat pada puncak arus mudik mencapai 12,1 juta orang.

Dalam Rapat Koordinasi Persiapan Angkutan Lebaran 2025 yang dihadiri oleh berbagai kementerian, lembaga, serta asosiasi dan perusahaan transportasi, Menhub menegaskan bahwa kebijakan Work From Anywhere (WFA) akan diterapkan guna mengurangi kepadatan arus mudik.

Sementara itu, puncak arus balik diprediksi terjadi pada H+5 atau tanggal 6 April 2025, dengan potensi pergerakan masyarakat mencapai 31,49 juta orang. Secara keseluruhan, selama periode libur Lebaran 2025, potensi pergerakan masyarakat diperkirakan mencapai 146,48 juta jiwa atau sekitar 52 persen dari total penduduk Indonesia.

Langkah Antisipasi Pemerintah

Dalam menyikapi tingginya angka pergerakan masyarakat saat mudik dan arus balik Lebaran, pemerintah telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk kementerian terkait, kepala daerah, serta pihak swasta. Langkah ini dilakukan untuk memastikan perjalanan mudik dan balik berjalan dengan aman, nyaman, dan lancar.

Sejumlah kebijakan yang akan diterapkan oleh pemerintah untuk mengantisipasi lonjakan pemudik antara lain:

  • Kebijakan Work From Anywhere (WFA): Mendorong perusahaan dan instansi untuk menerapkan sistem kerja fleksibel guna mengurangi kepadatan pada hari-hari puncak mudik.
  • Penyelenggaraan Mudik Gratis: Pemerintah akan mengadakan program mudik gratis bagi masyarakat guna mengurangi beban biaya perjalanan dan mengalihkan penggunaan kendaraan pribadi ke moda transportasi umum.
  • Rekayasa Lalu Lintas: Penerapan sistem one way, contraflow, dan ganjil-genap pada jalur-jalur utama guna mengurangi kepadatan kendaraan.
  • Pengaturan Lalu Lintas di Daerah Rawan Macet: Pemerintah akan memfokuskan pengaturan lalu lintas di daerah-daerah yang berisiko tinggi mengalami kemacetan untuk menghindari kepadatan yang berlebihan.

Prediksi lonjakan arus mudik dan balik Lebaran 2025 menunjukkan bahwa jumlah pemudik akan sangat besar. Oleh karena itu, pemerintah bersama berbagai pihak terkait telah mengambil langkah-langkah strategis guna memastikan kelancaran perjalanan.

Dengan adanya kebijakan seperti WFA, mudik gratis, serta rekayasa lalu lintas, diharapkan masyarakat dapat melakukan perjalanan dengan lebih nyaman dan aman.

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari TINTAHIJAU.COM, Klik Disini dan Klik ini