JAKARTA, TINTAHIJAU.com – Wakil Ketua Komisi III DPR Fraksi Nasdem, Ahmad Sahroni, menegaskan pentingnya hukuman seberat-beratnya bagi pelaku penembakan terhadap tiga anggota polisi di Lampung. Pernyataan ini ia sampaikan dalam program Kompas Petang KompasTV pada Rabu, 19 Maret 2025.
Sahroni menekankan bahwa siapa pun yang terbukti melakukan tindakan pidana harus segera mendapat hukuman setimpal. Namun, ia juga mengakui bahwa hingga saat ini belum mendapatkan informasi lengkap mengenai pelaku dalam kasus ini. Ia berharap dalam satu atau dua hari ke depan, pihak berwenang dari TNI dan Polri dapat memberikan pembaruan kepada publik mengenai perkembangan penyelidikan kasus ini.
Sinergi TNI dan Polri dalam Penyelesaian Kasus
Sahroni menekankan bahwa kasus ini harus diselesaikan dengan tuntas oleh dua institusi penting, yakni TNI dan Polri. Menurutnya, tidak perlu waktu lama untuk menyelesaikan penyelidikan, mengingat kasus ini sudah mengarah pada keterlibatan oknum tentara. Namun, ia menegaskan bahwa pemeriksaan harus dilakukan bersama oleh tim investigasi dari kedua belah pihak untuk memastikan transparansi dan keadilan dalam proses hukum.
Sorotan terhadap Praktik Perlindungan Kegiatan Ilegal
Selain membahas kasus penembakan, Sahroni juga menyinggung praktik perlindungan aparat terhadap kegiatan ilegal seperti judi sabung ayam. Ia menegaskan bahwa tidak boleh ada aparat yang melindungi praktik ilegal di wilayah mana pun di Indonesia.
“Apa pun yang terjadi, terkait dengan beking-membeking di wilayah mana pun di Indonesia ini, sudah mundur aja semua (TNI dan Polri), jangan ada beking-bekingan,” ujarnya dengan tegas.
Pemeriksaan Menyeluruh terhadap Kasus
Sahroni menilai bahwa kasus ini, baik terkait penembakan maupun judi sabung ayam, harus diperiksa secara menyeluruh. Namun, ia menekankan bahwa prioritas utama harus diberikan kepada pengusutan kasus penembakan terlebih dahulu.
Ia juga menyoroti jumlah saksi yang diperiksa sejauh ini, yaitu 14 orang, yang menurutnya masih belum cukup. Ia meminta agar semua masyarakat yang berada di lokasi kejadian dan terbiasa bermain di arena sabung ayam tersebut turut diperiksa.
“Supaya tahu, terang benderang, yang terjadi dalam situasi wilayah sabung ayam ini siapa pemain judi sabung ayam, siapa yang beking, dan semua yang terlibat di situ,” tegasnya.
Dengan pernyataan ini, Sahroni menegaskan komitmennya dalam menuntut keadilan bagi korban serta mendorong pemberantasan praktik ilegal yang melibatkan oknum aparat di Indonesia.