JAKARTA, TINTAHIJAU.com – Pernyataan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, dalam menanggapi peristiwa teror berupa kiriman kepala babi ke Kantor Redaksi Tempo menuai kritik tajam dari berbagai pihak. Hasan, yang juga merupakan Juru Bicara Presiden Prabowo Subianto, dinilai kurang peka dalam merespons kejadian ini.
1. Pernyataan Kontroversial Hasan Nasbi Hasan Nasbi menanggapi peristiwa ini dengan santai dan menyatakan bahwa kepala babi tersebut sebaiknya dimasak saja. Saat ditemui di kompleks Istana Jakarta pada Jumat (21/3/2025), Hasan menyebut bahwa peristiwa ini tidak mengancam jurnalis Tempo, mengingat Francisca Christy Rosana, jurnalis yang menerima paket tersebut, malah bercanda tentang hal itu di media sosial.
2. Klaim Hasan Nasbi soal Kebebasan Pers Hasan juga menyatakan bahwa kebebasan pers di Indonesia masih terjaga dengan baik. Ia menegaskan bahwa tidak ada intervensi pemerintah terhadap media dan bahwa jurnalis masih dapat bekerja dengan leluasa, terutama di lingkungan Istana Kepresidenan.
3. Kecaman dari Koalisi Masyarakat Sipil Pernyataan Hasan mendapat kecaman dari berbagai organisasi yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil. Mereka menilai respons Hasan tidak berempati dan justru mengabaikan prinsip kebebasan pers. Peristiwa teror ini seharusnya disikapi dengan serius, bukan dianggap sebagai hal sepele.
4. Desakan kepada Presiden Prabowo untuk Menegur Hasan Nasbi Koalisi Masyarakat Sipil mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk menegur Hasan Nasbi atas pernyataannya yang dinilai mengandung unsur pelecehan terhadap jurnalis. Menurut mereka, tindakan menyepelekan teror seperti ini dapat mengancam hak atas rasa aman bagi para jurnalis.
5. Kritik dari DPR Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin, juga mengkritik pernyataan Hasan Nasbi. Ia menilai pernyataan tersebut tidak etis dan meremehkan masalah serius. TB Hasanuddin menegaskan bahwa seharusnya Hasan mendorong aparat keamanan untuk segera menyelidiki dan mengungkap dalang di balik aksi teror ini.
6. Klarifikasi Hasan Nasbi Menanggapi kritik yang beredar, Hasan Nasbi kemudian mengklarifikasi pernyataannya. Ia menyebut bahwa sikap santai Francisca dalam menghadapi teror merupakan strategi yang tepat untuk melemahkan dampak psikologis dari aksi tersebut. Hasan juga menegaskan bahwa tujuan utama pelaku teror adalah menimbulkan ketakutan, dan jika ancaman ini tidak ditanggapi dengan rasa takut, maka niat pelaku akan gagal.
Meskipun Hasan mengklaim bahwa pernyataannya bertujuan untuk memperlihatkan bahwa teror semacam ini tidak efektif jika tidak ditanggapi dengan ketakutan, banyak pihak tetap menilai responsnya sebagai bentuk ketidakpekaan terhadap kebebasan pers dan keselamatan jurnalis.
Pernyataan Hasan Nasbi dalam merespons teror kepala babi terhadap Kantor Redaksi Tempo telah menimbulkan kontroversi dan kecaman luas. Kritik datang dari berbagai pihak, termasuk Koalisi Masyarakat Sipil dan anggota DPR, yang menilai bahwa pemerintah seharusnya lebih serius dalam menangani ancaman terhadap kebebasan pers. Kejadian ini menjadi pengingat bahwa kebebasan pers harus tetap dijaga dan segala bentuk intimidasi terhadap jurnalis tidak boleh dibiarkan begitu saja.