Bakal Ada Fenomena Gerhana Matahari Sebagian pada 29 Maret 2025

SUBANG, TINTAHIJAU.com – Menjelang perayaan Idulfitri 2025, fenomena astronomi langka akan terjadi, yaitu Gerhana Matahari Sebagian pada 29 Maret 2025. Namun, sayangnya, gerhana ini tidak dapat disaksikan dari Indonesia.

Berdasarkan laporan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), hanya wilayah Eropa, Amerika, dan Arktik yang berkesempatan untuk menyaksikan fenomena ini.

Wilayah yang Dapat Melihat Gerhana

Menurut situs Time and Date, beberapa wilayah yang berpotensi melihat Gerhana Matahari Sebagian ini meliputi:

  • Eropa
  • Bagian utara Asia
  • Afrika Utara dan Barat
  • Sebagian besar Amerika Utara
  • Bagian utara Amerika Selatan
  • Samudra Atlantik
  • Kutub Utara

Beberapa kota yang dapat menyaksikan gerhana antara lain:

  • Hamilton, Bermuda
  • Ponta Delgada, Portugal
  • Halifax, Kanada
  • Casablanca, Maroko
  • Madrid, Spanyol
  • New York, Amerika Serikat
  • Paris, Prancis
  • London, Inggris
  • Berlin, Jerman
  • Oslo, Norwegia
  • Stockholm, Swedia
  • Helsinki, Finlandia

Waktu Terjadinya Gerhana

Gerhana Matahari Sebagian ini akan berlangsung dalam rentang waktu tertentu, tergantung pada lokasi pengamatan. Berikut perkiraan waktu terjadinya gerhana dalam UTC:

  • Dimulai: 29 Maret 2025, pukul 08.50.43 UTC
  • Puncak Gerhana: 29 Maret 2025, pukul 10.47.27 UTC
  • Berakhir: 29 Maret 2025, pukul 12.43.45 UTC

Apa Itu Gerhana Matahari Sebagian?

Gerhana Matahari terjadi ketika Bulan berada di antara Bumi dan Matahari, sehingga menghalangi cahaya Matahari yang mencapai Bumi. Dalam kasus Gerhana Matahari Sebagian, Bulan hanya menutupi sebagian piringan Matahari. Akibatnya, Matahari tampak seperti memiliki bayangan gelap di sebagian permukaannya, tetapi tidak sepenuhnya tertutupi.

Meskipun Indonesia tidak dapat menyaksikan Gerhana Matahari Sebagian 29 Maret 2025, fenomena ini tetap menjadi peristiwa menarik dalam dunia astronomi. Bagi mereka yang berada di wilayah yang beruntung, fenomena ini bisa menjadi momen yang tidak boleh dilewatkan untuk diamati secara langsung dengan perlindungan mata yang sesuai. Bagi yang tidak bisa menyaksikannya secara langsung, perkembangan fenomena ini tetap dapat diikuti melalui berbagai platform astronomi dan media sains.

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari TINTAHIJAU.COM, Klik Disini dan Klik ini