SUBANG, TINTAHIJAU.com – Najwa Shihab, jurnalis senior yang dikenal vokal mengkritik kebijakan pemerintah, kini tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Warganet mempertanyakan sikap diamnya terkait berbagai polemik yang mencuat dalam dua bulan terakhir, mulai dari kasus Danantara hingga demonstrasi penolakan terhadap UU TNI yang ramai berlangsung sejak Ramadan 2025.
Biasanya, Najwa aktif menyuarakan kritik melalui media sosialnya, terutama terkait isu-isu seperti kinerja pemerintahan, kasus korupsi, hingga persoalan kebijakan publik lainnya. Namun, kali ini, publik merasa kehilangan sosok Najwa yang selama ini dianggap sebagai suara kritis masyarakat.
Kolom komentar di akun X (dulu Twitter) dan Instagram pribadinya, @najwashihab, dipenuhi pertanyaan dari warganet yang mempertanyakan keberadaannya dalam diskursus isu-isu krusial tersebut. Bahkan pada unggahan terbarunya pada 1 April 2025, banyak komentar bernada kecewa yang mempertanyakan sikap pasif Najwa.
“Tahun ini lebih pasif,” tulis seorang netizen.
“Mata Najwa ❎ mana Najwa ✅,” sindir yang lain.
“Biasanya Mbak Nana paling depan kalau ada isu-isu besar kayak gini. Kok sekarang diam? Jangan-jangan bakal masuk kabinet,” ujar komentar lain yang memancing spekulasi.
Kecurigaan publik semakin menguat setelah beredarnya foto Najwa Shihab bersama Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, dalam momen silaturahmi Lebaran 2025. Foto tersebut memunculkan berbagai spekulasi bahwa Najwa akan bergabung ke dalam kementerian yang saat ini dipimpin Meutya.
Meski hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari pemerintah mengenai perombakan kabinet, banyak pihak menduga bahwa Najwa mungkin akan mengisi posisi strategis di bidang komunikasi digital. Jika benar demikian, kehadiran Najwa di kabinet dinilai bisa membawa perubahan besar dalam pola komunikasi pemerintahan, mengingat rekam jejaknya yang kritis, independen, dan dekat dengan suara publik.
Namun, publik tentu menantikan klarifikasi langsung dari Najwa Shihab mengenai posisinya saat ini. Apakah ia tengah bersiap mengambil peran baru di pemerintahan, atau memilih untuk sementara waktu menarik diri dari sorotan publik?
Yang jelas, diamnya Najwa kali ini justru menjadi bahan diskusi baru, memperlihatkan betapa kuatnya pengaruhnya dalam ruang publik Indonesia.
