BANDUNG, TINTAHIJAU.com — Dalam rangka memperingati 70 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA), Pemerintah Kota Bandung secara resmi meluncurkan logo terbaru yang menegaskan predikat Bandung sebagai Ibu Kota Asia Afrika. Peluncuran tersebut dilakukan pada Jumat (18/4/2025), bersamaan dengan rangkaian acara peringatan bersejarah tersebut.
Logo anyar ini merupakan hasil kolaborasi kreatif dari para pemuda Bandung yang tergabung dalam Asia Africa Youth Forum. Bentuk logo menggambarkan angka “70” yang dihiasi dengan aksen menyerupai kembang api, mencerminkan suasana perayaan yang penuh semangat. Warna yang mendominasi desain logo adalah merah dan hijau, sementara tulisan “Bandung Ibu Kota Asia-Afrika” tercetak dalam warna hitam.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyatakan bahwa logo ini akan digunakan sebagai identitas resmi dalam berbagai kegiatan Kota Bandung selama satu tahun ke depan. Menariknya, hak kekayaan intelektual atas logo tersebut tetap dimiliki oleh para kreatornya dan dipinjamkan kepada Pemkot Bandung untuk jangka waktu satu tahun.
“Kota Bandung sangat beruntung memiliki anak-anak muda yang kreatif. Awalnya logo ini dibuat untuk Asia Africa Youth Forum, namun kemudian berkembang menjadi logo branding Kota Bandung sebagai Ibu Kota Asia Afrika. Mereka meminjamkan IP-nya untuk kita gunakan,” ujar Farhan dalam sambutannya.
Lebih dari sekadar simbol perayaan, logo ini juga mengandung pesan kuat solidaritas terhadap perjuangan rakyat Palestina. Farhan menjelaskan bahwa pemilihan warna merah, hijau, dan putih diambil sebagai bentuk komitmen Kota Bandung terhadap janji solidaritas sejak KAA 1955.
“Semangat di balik logo ini adalah semburan cahaya dari Bandung yang membawa harapan bagi Palestina. Ini adalah janji yang harus kita lunasi,” tambahnya.
Salah satu kurator logo, Priyanka Puteri Ariffia, mengungkapkan bahwa ide untuk memasukkan elemen warna Palestina mendapat sambutan positif dari Wali Kota sejak awal. Proses desain pun berlangsung cepat, hanya memakan waktu tiga hari.
“Pak Wali langsung menyetujui konsep ini. Kami memang ingin menyuarakan perjuangan masyarakat Palestina melalui logo ini,” ujar Priyanka.
Kurator lainnya, Abdullah Caesar, menambahkan bahwa logo ini juga menjadi simbol dari berkembangnya kreativitas anak muda Bandung. Ia berharap logo ini bisa menjadi pemantik pertumbuhan ekosistem industri kreatif di kota tersebut.
“Pusaran yang menjadi titik fokus dalam logo melambangkan pusat dari semangat industri kreatif Kota Bandung,” jelasnya.
Logo ini dirancang oleh Nolla Studio, sebuah studio desain asal Bandung. Konsep dan eksekusi kreatifnya digagas oleh tujuh pemuda yang menamai diri mereka sebagai kelompok “Di Balik Layar”, yakni Priyanka Puteri Ariffia, Mohammad Alrizal Irham .S.G, Abdullah Caesar, Irpan Alfian, Fikie Muhamad Fadilah, Isyfi Nur Robbie, dan Reva Narendra Cahya Sapiie.
Dengan peluncuran logo ini, Kota Bandung sekali lagi menunjukkan bahwa semangat solidaritas Asia Afrika tetap hidup, dan generasi muda memiliki peran penting dalam menghidupkan nilai-nilai tersebut melalui kreativitas dan inovasi.

