SUBANG, TINTAHIJAU.com — Setiap tanggal 22 April, masyarakat dunia memperingati Hari Bumi, sebuah momen penting yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan. Hari Bumi bukan sekadar peringatan seremonial, melainkan sebuah gerakan global yang mengajak seluruh umat manusia untuk peduli dan bertindak demi menjaga keseimbangan ekosistem Bumi.
Asal Usul Hari Bumi
Hari Bumi pertama kali diprakarsai oleh Senator Amerika Serikat asal Wisconsin, Gaylord Nelson, pada tahun 1970. Ide ini muncul sebagai bentuk respons terhadap meningkatnya kerusakan lingkungan akibat industrialisasi yang tidak terkendali dan polusi yang makin parah. Pada peringatan perdana, sekitar 20 juta orang di Amerika Serikat ambil bagian dalam aksi lingkungan yang menjadi cikal bakal gerakan pelestarian lingkungan terbesar pada masanya.
Sejak saat itu, Hari Bumi terus berkembang menjadi peringatan internasional. Pada tahun 1990, lebih dari 140 negara turut ambil bagian dalam perayaannya. Tonggak penting lainnya terjadi pada tahun 2009, ketika Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa secara resmi menetapkan 22 April sebagai International Mother Earth Day. Penetapan ini memperkuat posisi Hari Bumi sebagai panggilan global untuk menjaga planet ini dari kerusakan yang lebih parah.
Perbedaan Hari Bumi dan Hari Lingkungan Hidup Sedunia
Sering kali, Hari Bumi disamakan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diperingati setiap 5 Juni. Meskipun memiliki tujuan yang serupa, yakni meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan, kedua hari besar ini memiliki latar belakang yang berbeda. Hari Bumi berakar dari inisiatif masyarakat sipil dan individu seperti Senator Nelson, sedangkan Hari Lingkungan Hidup Sedunia lahir dari Konferensi PBB tentang Lingkungan Hidup di Stockholm pada tahun 1972.
Di Indonesia, Hari Lingkungan Hidup Sedunia cenderung lebih dikenal masyarakat. Namun demikian, Hari Bumi tetap menjadi momentum penting untuk mendorong tindakan nyata dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.
Aksi dan Perayaan Hari Bumi
Peringatan Hari Bumi biasanya diisi dengan berbagai kegiatan positif yang berfokus pada kelestarian lingkungan, seperti penanaman pohon, kampanye pengurangan sampah plastik, bersih-bersih lingkungan, hingga seminar dan lokakarya tentang isu-isu ekologi. Beragam organisasi, komunitas, dan lembaga pendidikan sering kali menjadi motor penggerak kegiatan ini.
Hari Bumi juga menjadi wadah edukasi bagi masyarakat untuk memahami berbagai tantangan lingkungan global, termasuk perubahan iklim, pencemaran udara dan air, serta hilangnya keanekaragaman hayati.
Tema Hari Bumi 2025: Kekuatan Kita, Planet Kita
Setiap tahun, Hari Bumi mengusung tema yang relevan dengan isu lingkungan terkini. Untuk tahun 2025, tema yang diangkat adalah “Kekuatan Kita, Planet Kita”. Tema ini menyoroti pentingnya peran masyarakat dalam mendorong transisi menuju energi terbarukan, sekaligus mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil yang merusak lingkungan.
Melalui tema ini, Hari Bumi 2025 ingin menyampaikan pesan bahwa setiap individu memiliki peran dalam menjaga kelestarian Bumi. Perubahan besar bisa dimulai dari tindakan kecil yang konsisten, seperti menghemat energi, mengurangi sampah, hingga memilih produk ramah lingkungan.
Hari Bumi sebagai Seruan Bertindak
Hari Bumi tidak hanya menjadi momen untuk merayakan keberhasilan gerakan lingkungan, tetapi juga menjadi panggilan untuk bertindak. Di tengah meningkatnya ancaman lingkungan global, peringatan ini mengajak seluruh manusia untuk mengambil langkah nyata. Setiap upaya, sekecil apa pun, dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan jika dilakukan secara bersama dan berkelanjutan.
Menanam pohon, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, memilih transportasi ramah lingkungan, dan mendukung kebijakan pelestarian lingkungan adalah contoh tindakan nyata yang bisa dilakukan oleh siapa saja
Hari Bumi mengingatkan kita bahwa Bumi adalah rumah bersama yang harus dijaga dan dirawat. Tanggung jawab melindungi lingkungan bukan hanya tugas pemerintah atau organisasi tertentu, tetapi tanggung jawab bersama sebagai penghuni planet ini. Dengan memperingati Hari Bumi setiap tahunnya, kita diingatkan akan pentingnya menjaga keseimbangan alam demi masa depan yang berkelanjutan.
Melalui komitmen bersama dan aksi nyata, kita dapat mewujudkan Bumi yang lebih sehat, lestari, dan layak huni bagi generasi mendatang.
