JAKARTA, TINTAHIJAU.com — Ibadah haji tahun 2025 berlangsung di tengah cuaca ekstrem di Arab Saudi, dengan suhu yang mencapai antara 35 hingga 41 derajat Celsius. Kondisi ini menjadi perhatian serius bagi kesehatan para jamaah, khususnya terkait perlindungan kulit dari paparan sinar matahari yang intens.
Dokter spesialis dermatologi dan venereologi estetika, dr. Fitria Amalia Umar, Sp.KK, M.Kes, memberikan panduan penting untuk menjaga kesehatan kulit selama menjalani ibadah di Tanah Suci. Menurutnya, paparan sinar matahari yang berlebihan tanpa perlindungan bisa menyebabkan kulit menjadi kering, pecah-pecah, bahkan terbakar (sunburn).
Perlindungan Kulit: Sunscreen dan Moisturizer Wajib Dibawa
Dr. Fitria menyarankan agar jamaah rutin menggunakan produk fotoproteksi seperti sunscreen dan pelembap (moisturizer). Moisturizer dianjurkan untuk dipakai setiap habis mandi dan setelah beraktivitas, bahkan sesering mungkin sesuai kebutuhan kulit. Sedangkan sunscreen sebaiknya diaplikasikan setiap 2–3 jam, atau setiap kali akan terpapar sinar matahari langsung.
Perlengkapan Wajib Tambahan: Face Mist, Topi, dan Kacamata Hitam
Selain skincare dasar, dr. Fitria juga merekomendasikan penggunaan topi bertepi lebar dan kacamata hitam untuk perlindungan tambahan terhadap sinar UV. Ia menekankan pentingnya memilih produk skincare yang bebas parfum dan dirancang khusus untuk kulit sensitif guna menghindari iritasi akibat cuaca ekstrem.
Face mist juga disarankan untuk digunakan secara berkala saat berada di luar ruangan, agar kelembapan kulit wajah tetap terjaga meskipun udara sangat kering.
Cegah Dehidrasi dan Iritasi Kulit
Dehidrasi kulit merupakan risiko besar yang harus diwaspadai jamaah haji. Dr. Fitria mengingatkan bahwa menjaga hidrasi tubuh dengan minum air putih minimal 8 gelas sehari sangat penting. Selain itu, konsumsi makanan bergizi seimbang dan suplemen antioksidan juga dianjurkan guna menjaga daya tahan tubuh dan kesehatan kulit.
Apabila muncul tanda-tanda iritasi atau kulit terasa perih dan terbakar, penggunaan pelembap secara berulang dapat membantu meredakan gejala. Namun, jika keluhan berlanjut, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter agar mendapat penanganan medis yang tepat.
Imbauan Resmi dari Kementerian Agama RI
Kementerian Agama RI juga telah mengeluarkan imbauan resmi mengenai kondisi cuaca di Arab Saudi. Menjelang puncak ibadah wukuf di Arafah pada 5 Juni, suhu udara diperkirakan melonjak dengan kelembapan yang sangat rendah. Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Kemenag, Akhmad Fauzin, menyatakan bahwa suhu di Madinah bisa mencapai 35 derajat Celsius dengan kelembapan hanya 14 persen.
Dengan kombinasi perlindungan kulit yang tepat, hidrasi tubuh yang cukup, serta penggunaan perlengkapan pelindung dari panas, para jamaah haji diharapkan dapat menjalankan ibadah dengan lancar, aman, dan nyaman tanpa terganggu gangguan kulit akibat cuaca ekstrem.