SUBANG, TINTAHIJAU.com — Naiknya asam lambung atau refluks merupakan kondisi yang kerap mengganggu aktivitas sehari-hari. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa berkembang menjadi GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), yakni gangguan pencernaan kronis yang ditandai dengan kembalinya asam lambung ke kerongkongan secara berulang.
Gejala GERD pun tidak bisa dianggap sepele, mulai dari rasa panas di dada (heartburn), nyeri dada, hingga perut kembung yang bisa disalahartikan sebagai serangan jantung.
Gaya hidup yang buruk serta tingkat stres tinggi menjadi pemicu utama banyaknya kasus GERD di Indonesia. Salah satu faktor yang sangat berpengaruh adalah pola makan, terutama konsumsi makanan tertentu yang dapat memicu naiknya asam lambung. Berikut adalah 11 jenis makanan yang sebaiknya dihindari oleh penderita GERD:
- Gorengan
Makanan tinggi lemak seperti gorengan dapat menurunkan tekanan pada katup esofagus dan memperlambat pengosongan lambung, sehingga memperbesar risiko refluks. - Sambal dan Makanan Pedas
Capsaicin dalam cabai dapat mengiritasi kerongkongan dan memperburuk gejala refluks. - Nanas
Kandungan asam yang tinggi serta enzim bromelain pada nanas dapat mengiritasi lambung dan memperparah naiknya asam lambung. - Jeruk
Asam sitrat dalam jeruk merangsang produksi asam lambung berlebih dan dapat menyebabkan iritasi pada lambung. - Tomat
Sama seperti jeruk, tomat kaya akan asam sitrat yang bisa memicu iritasi dan refluks. - Kopi
Kafein dalam kopi bersifat asam dan dapat melemahkan katup esofagus serta merangsang produksi asam lambung. - Minuman Bersoda
Kandungan karbonasi dalam minuman bersoda meningkatkan tekanan dalam lambung dan memicu refluks. - Cokelat
Kandungan lemak dan senyawa tertentu dalam cokelat juga berpotensi melemahkan katup esofagus. - Teh Mint
Meski bebas kafein, zat aktif dalam mint justru dapat membuat katup esofagus lebih lemah. - Bawang Bombay
Kandungan fruktosa dan efek melemahkan katup esofagus membuat bawang bombay patut dihindari oleh penderita GERD. - Cuka Apel
Meski populer sebagai bahan sehat, cuka apel memiliki kandungan asam tinggi yang bisa merusak lapisan kerongkongan dan memperburuk gejala GERD.
Perlu diingat bahwa sensitivitas terhadap makanan bisa berbeda-beda pada tiap individu. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi dan mencatat gejala yang muncul setelahnya. Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi juga sangat dianjurkan untuk mengelola kondisi asam lambung secara lebih tepat.
Ingat, mencegah lebih baik daripada mengobati. Bijaklah dalam memilih makanan demi kesehatan pencernaan yang optimal