Ragam

Waspadai Olahraga Berlebihan, Kenali 5 Tanda Tubuh Mengalami Overtraining

×

Waspadai Olahraga Berlebihan, Kenali 5 Tanda Tubuh Mengalami Overtraining

Sebarkan artikel ini

JAKARTA, TINTAHIJAU.com — Olahraga merupakan salah satu kebiasaan sehat yang direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Dalam laman resminya, Kemenkes menyarankan masyarakat untuk melakukan olahraga atau aktivitas fisik minimal selama 30 menit setiap hari.

Aktivitas ini terbukti mampu meningkatkan kebugaran, membakar kalori, menurunkan kadar kolesterol, menyehatkan jantung, mencegah obesitas, hingga mengurangi tingkat stres.

Namun demikian, penting untuk memahami bahwa olahraga yang dilakukan secara berlebihan justru dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Alih-alih bugar, tubuh bisa mengalami kelelahan kronis, cedera, hingga gangguan hormon jika tidak mendapatkan waktu pemulihan yang cukup.

Melansir dari laman Everyday Health, berikut lima tanda tubuh mengalami overtraining atau olahraga berlebihan yang perlu diwaspadai:

  1. Nyeri Otot Berkepanjangan
    Rasa nyeri otot yang tidak kunjung mereda meski sudah beristirahat selama beberapa hari bisa menjadi pertanda tubuh mengalami overtraining. Berbeda dari nyeri otot biasa setelah latihan (Delayed Onset Muscle Soreness/DOMS), nyeri ini bersifat kronis dan bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.
  2. Sering Cedera
    Olahraga berlebihan bisa menyebabkan kelelahan pada otot dan sendi, sehingga meningkatkan risiko cedera seperti keseleo, tendinitis, hingga fraktur stres. Cedera yang terjadi berulang kali menjadi tanda bahwa tubuh tidak memiliki cukup waktu untuk melakukan regenerasi.
  3. Penurunan Imunitas Tubuh
    Walau olahraga rutin dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, latihan fisik yang terlalu intens tanpa istirahat cukup justru bisa menurunkannya. Akibatnya, seseorang lebih rentan terkena penyakit seperti flu, pilek, atau infeksi saluran pernapasan atas.
  4. Gangguan Mood: Cemas atau Depresi
    Kelelahan akibat olahraga berlebihan bisa mengganggu keseimbangan hormon, termasuk hormon stres seperti kortisol dan serotonin. Ketidakseimbangan ini berpotensi memicu gangguan suasana hati, seperti kecemasan, mudah marah, hingga depresi.
  5. Insomnia
    Meski tubuh merasa lelah secara fisik, seseorang yang mengalami overtraining justru dapat kesulitan tidur. Hal ini disebabkan oleh sistem saraf simpatik yang terus aktif akibat latihan intens, sehingga tubuh sulit masuk ke fase relaksasi yang dibutuhkan untuk tidur nyenyak.

Dengan memahami risiko dan tanda-tanda overtraining, masyarakat diharapkan dapat menjalani olahraga secara bijak dan seimbang. Istirahat yang cukup, durasi latihan yang wajar, serta pemahaman terhadap sinyal tubuh adalah kunci untuk mendapatkan manfaat optimal dari olahraga.

Apakah Anda rutin berolahraga setiap hari?