SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Tumpukan sampah di Blok Jalitri, Pasar Panjang, Subang, kian menggunung dan menimbulkan bau tidak sedap. Kondisi ini dikeluhkan warga sekitar karena dinilai berisiko terhadap kesehatan lingkungan.
Menanggapi keluhan tersebut, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Subang melalui Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya Beracun, Irwan Wibawa, menyatakan bahwa pihaknya telah menurunkan 10 armada truk dan satu alat berat untuk mengangkut sampah dari lokasi tersebut menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Jalupang.
“Biasanya pengangkutan dilakukan setiap hari dengan melibatkan hingga 9 truk. Namun saat ini terjadi hambatan,” kata Irwan, Jumat (17/5).
Menurutnya, akses jalan menuju TPA Jalupang menjadi kendala utama. Kondisi jalan yang masih berupa tanah dan sering diguyur hujan menyebabkan kendaraan pengangkut kerap terjebak dan sulit melintas.
Meski begitu, Irwan menegaskan bahwa DLH akan tetap berupaya semaksimal mungkin untuk mengurangi tumpukan sampah di Tempat Penampungan Sementara (TPS), terutama di wilayah Subang Kota.
“Kami berkomitmen untuk menjaga kebersihan kota dan terus mencari solusi agar pengangkutan sampah tetap berjalan meski dalam kondisi sulit,” ujarnya.
Sekedar informasi, blok Jalitri pada 2022 lalu ditetapkan sebagai tempat pembuangan sampah sementara (TPS) menyusul penutupan sejumlah TPS di wilayah Subang Kota.
Bahkan lokasi ini dulunya merupakan area Saung Kreatif Subang Berkebun, sebuah ruang edukasi untuk masyarakat dan pelajar dalam mengolah sampah organik dan anorganik menjadi produk bernilai ekonomi, serta tempat budidaya maggot Black Soldier Fly (BSF).