SUNANG, TINTAHIJAUCOM- Di ujung utara Subang, tepatnya di sekitar Pelabuhan Patimban, sebuah koperasi berdiri sebagai denyut nadi bagi tenaga kerja bongkar muat. Namanya Koperasi Jasa Sarana Patimban Raya.
Didirikan pada tahun 2017 dan mengalami reposisi pada 2021, koperasi ini memainkan peran penting dalam mendukung aktivitas pelabuhan yang kian strategis bagi Indonesia.
Di balik operasional koperasi ini, ada sosok Ating Rusnatim, Ketua Pengawas Koperasi, yang terus memastikan roda organisasi berjalan dengan tangguh. “Kami ini bukan hanya kumpulan pekerja, tapi komunitas yang menopang logistik Patimban dari sisi tenaga kerja,” ujar Ating saat ditemui tim redaksi.
Aktivitas utama koperasi ini adalah menyediakan jasa tenaga kerja bongkar muat kapal, baik dari darat ke kapal maupun sebaliknya. Barang yang ditangani beragam, dari kendaraan otomotif hingga peti kemas—yang saat ini masih dalam tahap pengembangan.
Dengan 84 anggota aktif dan tambahan sekitar 300 tenaga kerja yang terlibat secara situasional, koperasi ini bekerja secara fleksibel, menyesuaikan dengan frekuensi sandarnya kapal di pelabuhan, yang rata-rata mencapai tiga kali seminggu.
“Kami bekerja setiap kapal datang. Terkadang domestik, terkadang mancanegara. Mobil adalah muatan utama, tapi ke depan peti kemas akan mulai kami tangani juga,” jelas Ating.
Patimban kini sedang bersolek. Dengan statusnya sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN), kawasan ini diproyeksikan menjadi simpul logistik nasional dan internasional. Namun, Ating tak menampik bahwa kondisi lapangan saat ini masih jauh dari ideal.
“Kalau bicara prospek, besar sekali. Tapi ya sekarang, kami jalan dulu apa adanya. Lima tahun ke depan mungkin baru terasa betul dampaknya,” ungkapnya realistis.
Di tengah geliat pembangunan dan tantangan dinamika pelabuhan, koperasi ini tetap berpegang pada jati dirinya: menyejahterakan anggotanya dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. “Sebagaimana diatur dalam UU, koperasi itu sokoguru ekonomi bangsa. Minimal, koperasi ini menopang ekonomi anggota, dan lebih jauh lagi, masyarakat di sekitarnya,” tutup Ating penuh harap.
Koperasi Jasa Sarana Patimban Raya adalah contoh nyata bagaimana semangat kolektif dan gotong royong tetap relevan di era industrialisasi dan globalisasi. Dari dermaga ke dermaga, dari kapal ke kapal, koperasi ini menjaga nadi Patimban tetap berdetak.






