Bupati Majalengka Sedih Ada Mata Air di Maja Jadi Tempat Pembuangan Sampah

MAJALENGKA, TINTAHIJAU.COM – Di tengah kesibukannya sebagai kepala daerah, Bupati Majalengka, Eman Suherman, menunjukkan kepedulian yang mendalam terhadap isu lingkungan.

Dalam kunjungannya ke Blok Lebaklarang, Desa Wanahayu, Kecamatan Maja, ia tak bisa menyembunyikan kesedihannya saat menyaksikan kondisi salah satu mata air alami di wilayah tersebut.

Mata air yang seharusnya menjadi berkah bagi masyarakat justru diperlakukan sebaliknya—lingkungannya dipenuhi sampah. “Saya sedih melihat kondisi di Blok Lebaklarang. Di sana ada mata air yang seharusnya sangat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat. Tapi sayangnya, di sekitarnya malah dijadikan tempat pembuangan sampah,” ungkap Eman dengan nada prihatin.

Bupati Eman mengingatkan bahwa air merupakan elemen vital dalam kehidupan manusia. “Air adalah sumber kehidupan. Kita membutuhkannya untuk minum, memasak, mencuci, dan bercocok tanam. Sumber air seperti itu seharusnya dijaga, dirawat, dan dilestarikan,” ujarnya.

Kondisi ini mendorong Eman untuk menekankan pentingnya sistem pengelolaan sampah yang baik di setiap desa. Ia menyerukan agar pemerintah desa aktif menciptakan solusi pengolahan sampah, sehingga masyarakat tidak kesulitan mencari tempat pembuangan yang layak.

“Saya berharap setiap desa punya tempat pengolahan sampah sendiri. Kecamatan juga harus mendorong agar semua wilayahnya memiliki sistem pengelolaan yang memadai,” tegasnya.

Langkah konkret terus dilakukan melalui program GEBER JUMAT, kegiatan rutin yang melibatkan seluruh aparatur Pemerintah Kabupaten Majalengka untuk turun langsung ke masyarakat. Program ini menjadi wujud komitmen nyata pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik.

“Kita ingin Majalengka menjadi kabupaten yang bersih, indah, sehat, dan hijau. Majalengka langkung sae bukan sekadar slogan, tapi harapan yang harus diwujudkan bersama melalui kerja nyata,” pungkas Bupati Eman.

Dengan keteladanan seperti ini, harapan akan masa depan lingkungan yang lestari dan kehidupan masyarakat yang lebih sehat di Majalengka bukanlah hal yang mustahil.

Salah satu warga setempat, Ibu Tati (49), mengungkapkan bahwa warga sebenarnya menyadari pentingnya mata air tersebut, namun mereka butuh dukungan dan fasilitas dari pemerintah. “Kami juga ingin jaga, tapi bingung buang sampah ke mana. Kalau ada tempat sampah dan pengangkutan rutin, pasti warga akan lebih sadar,” katanya.

Kehadiran Bupati Eman hari itu memberi harapan baru bagi warga Blok Lebaklarang. Bukan hanya karena ia datang melihat langsung kondisi mereka, tetapi karena ada dorongan nyata untuk membenahi sistem lingkungan dari akarnya.