JAKARTA, TINTAHIJAU.com — Setiap tanggal 29 Mei, bangsa Indonesia memperingati Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan terhadap para lanjut usia (lansia) atas jasa, pengabdian, dan kontribusi mereka dalam membangun negeri.
Meski rutin diperingati tiap tahun, tak banyak masyarakat yang mengetahui bahwa tanggal ini dipilih berdasarkan peristiwa bersejarah. HLUN pertama kali ditetapkan pada 29 Mei 1996, merujuk pada momen ketika Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno, menyerahkan kekuasaannya kepada Wakil Presiden saat itu, Dr. H. Mohammad Hatta, pada usia 74 tahun. Sikap kenegaraan tersebut dianggap sebagai bentuk kebijaksanaan dan pengabdian seorang lansia kepada bangsa.
Penetapan resmi HLUN tertuang dalam Keputusan Presiden RI No. 30 Tahun 1998. Sejak saat itu, pemerintah menegaskan bahwa tanggal 29 Mei menjadi momen penting untuk mengangkat kesadaran masyarakat akan pentingnya peran lansia dalam kehidupan sosial dan pembangunan nasional.
Peringatan HLUN biasanya diwarnai dengan berbagai kegiatan seperti pelayanan kesehatan gratis, pemberian bantuan sosial, serta dialog publik yang mengangkat peran aktif lansia di masyarakat. Kegiatan ini sekaligus menjadi ajang untuk memperkuat komitmen negara dalam melindungi hak-hak serta meningkatkan kesejahteraan para lansia.
Data dari Kementerian Sosial RI menunjukkan bahwa jumlah lansia di Indonesia terus meningkat. Diperkirakan pada tahun 2025, lebih dari 10 persen dari total populasi Indonesia akan tergolong kelompok lanjut usia. Kondisi ini menandai Indonesia memasuki era masyarakat menua (aging population) yang membutuhkan perhatian serius dari semua pihak.
Sebagai respon terhadap situasi tersebut, pemerintah pusat dan daerah mengembangkan berbagai program ramah lansia, seperti penguatan Posyandu Lansia, penyediaan hunian layak, serta pelatihan kemandirian bagi lansia yang masih produktif.
Lebih dari sekadar seremoni tahunan, HLUN mengandung pesan moral penting bagi seluruh masyarakat, khususnya generasi muda, untuk menghargai orang tua, mempererat komunikasi antar generasi, dan menciptakan lingkungan inklusif bagi semua usia.
Peringatan HLUN menjadi cerminan atas nilai-nilai luhur bangsa dalam menghormati pengalaman, kebijaksanaan, dan jasa para sesepuh negeri, yang telah berkontribusi dalam perjalanan panjang Indonesia dari masa ke masa.