Majalengka, TINTAHIJAU.COM – Aktivitas penambangan ilegal di Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, kembali memakan korban jiwa.
Sebanyak 14 orang dilaporkan tewas akibat insiden longsor yang terjadi pada Jumat (30/05/2025) sekitar pukul 10.00 WIB saat para pekerja tengah melakukan aktivitas penggalian.
Peristiwa ini memicu reaksi keras dari anggota Komisi VIII DPR RI, KH Maman Imanulhaq.
Ia menyatakan keprihatinan sekaligus kemarahannya atas kelalaian yang terus terjadi di lokasi tambang ilegal tersebut.
“Gunung Kuda itu sudah berkali-kali diperingatkan karena rawan longsor. Tapi tetap saja aktivitas tambang ilegal terus berjalan tanpa pengawasan. Sekarang nyawa kembali melayang, harus ada tindakan tegas untuk menghentikannya,” kata Maman kepada awak media.
Politisi dari Fraksi PKB tersebut mendesak pemerintah pusat hingga daerah agar segera menutup seluruh aktivitas penambangan yang melanggar aturan di kawasan Gunung Kuda.
Ia juga menegaskan perlunya kajian ilmiah untuk menentukan area yang aman sebelum dilakukan aktivitas tambang kembali.
“Saya dengan tegas meminta agar semua kegiatan penambangan di Gunung Kuda dihentikan sementara, sampai ada riset dan penelitian yang menentukan mana zona aman dan mana yang tidak,” ujarnya.
Lebih lanjut, Maman menilai kondisi tambang di Gunung Kuda sangat mengkhawatirkan dan membahayakan keselamatan pekerja.
“Secara kasat mata saja sudah tampak berbahaya. Penambangan dilakukan tanpa standar keselamatan yang jelas. Ini jelas sangat membahayakan,” tegasnya.
Sebagai bentuk empati, Maman menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban.
“Atas nama pribadi dan sebagai anggota Komisi VIII DPR RI, saya menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya untuk para korban dan keluarganya. Ini tragedi yang seharusnya bisa dicegah jika aturan ditegakkan,” tandasnya.