JAKARTA, TINTAHIJAU.com – Jemaah haji Indonesia diprediksi akan menghadapi tantangan berat berupa cuaca ekstrem saat menjalani puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Suhu udara di Arab Saudi pada musim haji 2025 diperkirakan bisa mencapai hingga 50 derajat Celsius.
Menghadapi kondisi tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengingatkan bahaya heat stroke yang dapat mengancam kesehatan jemaah. Kepala Pusat Kesehatan Haji, Liliek Marhaendro Susilo, menjelaskan bahwa heat stroke adalah kondisi kegawatdaruratan medis akibat paparan panas berlebihan yang menyebabkan tubuh kehilangan kemampuan mengontrol suhu. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa merusak organ vital seperti otak, jantung, ginjal, dan otot, bahkan berujung pada kematian.
“Heat stroke terjadi ketika suhu inti tubuh meningkat drastis hingga di atas 40 derajat Celsius. Ini adalah kondisi yang sangat serius dan perlu diwaspadai,” ujar Liliek, dikutip dari laman Sehat Negeriku Kemenkes, Sabtu (31/5/2025).
Gejala dan Pencegahan Heat Stroke
Beberapa gejala heat stroke yang harus diwaspadai meliputi suhu tubuh yang sangat tinggi, kulit merah dan kering atau kadang masih berkeringat, sakit kepala berdenyut, pusing, mual, muntah, denyut nadi cepat dan kuat, hingga kehilangan kesadaran atau kejang.
Untuk mencegah heat stroke, Kemenkes menekankan pentingnya menjaga hidrasi tubuh. Jemaah disarankan untuk rutin minum air putih atau air zamzam, setidaknya 2 liter per hari, serta mengonsumsi oralit untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang.
“Jangan tunggu haus baru minum. Minumlah secara rutin setiap 15–20 menit. Hindari minuman berkafein atau manis seperti kopi, teh manis, atau soda,” tambah Liliek.
Tips Penting untuk Cegah Heat Stroke
Selain menjaga hidrasi, Kemenkes juga menyampaikan beberapa langkah pencegahan lain yang bisa dilakukan jemaah haji:
- Gunakan pelindung dari paparan sinar matahari langsung seperti topi lebar, payung, atau kain basah di kepala.
- Hindari aktivitas di bawah terik matahari, terutama antara pukul 10.00–16.00.
- Istirahat cukup dan jangan memaksakan diri jika merasa lelah atau pusing.
- Konsumsi makanan bergizi secara teratur dan sesuai jadwal, serta perhatikan masa konsumsi makanan yang diberikan.
- Gunakan alat bantu seperti kipas portabel atau semprotan air dingin untuk membantu menurunkan suhu tubuh.
- Selalu membawa obat-obatan pribadi dan segera cari bantuan medis jika mengalami gejala heat stroke.
Khusus bagi jemaah dengan penyakit penyerta atau komorbid, Liliek mengimbau agar mereka selalu membawa obat-obatan dalam tas kecil yang mudah dijangkau dan memberi tahu kondisi kesehatannya kepada ketua rombongan atau tenaga kesehatan kloter.
Jaga Kesehatan, Raih Haji Mabrur
Liliek menegaskan bahwa menjaga kesehatan adalah kunci utama dalam kelancaran dan kekhusyukan ibadah haji.
“Semoga dengan mengikuti panduan ini, para jemaah dapat menjalani seluruh rangkaian ibadah di Armuzna dengan aman, nyaman, dan khusyuk, serta mendapatkan haji yang mabrur. Ingat, kesehatan adalah modal utama dalam beribadah,” pungkasnya.