SUBANG, TINTAHIJAU.com – Setiap tahun, Hari Raya Iduladha disambut dengan sukacita dan aroma khas daging kurban yang menggoda dari dapur-dapur masyarakat. Sajian olahan daging sapi dan kambing menjadi simbol kebersamaan sekaligus keberkahan. Namun, di balik kemeriahan tersebut, tersimpan satu pesan penting yang kerap luput dari perhatian: bijak dalam mengonsumsi daging kurban.
Ahli gizi dari Siloam Hospital, Olivia Gresya, S.Gz, mengingatkan bahwa daging merah memang kaya protein, tetapi juga mengandung komponen yang perlu diwaspadai—yakni lemak jenuh dan kolesterol. “Apalagi jika konsumsinya dalam jumlah yang tinggi,” ujarnya baru-baru ini.
Lemak dan Kolesterol: Ancaman Tersembunyi
Potongan daging berlemak seperti iga, gajih, dan brisket, memang menggugah selera. Namun, bagian-bagian ini mengandung kadar lemak jenuh yang cukup tinggi. Lemak jenuh diketahui dapat meningkatkan kadar LDL atau kolesterol jahat dalam darah. Jika dibiarkan menumpuk, LDL bisa menyumbat pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung serta komplikasi kardiovaskular lainnya.
Tak hanya itu, kombinasi antara lemak jenuh dan kolesterol yang tinggi semakin memperburuk profil lipid tubuh. Olivia menambahkan bahwa hal ini sangat berisiko terutama bagi mereka yang memiliki riwayat hiperlipidemia, kolesterol tinggi, atau penyakit jantung dalam keluarga.
Pilihan Cerdas di Meja Makan
Meski demikian, bukan berarti daging kurban harus dihindari sama sekali. Olivia menyarankan untuk lebih selektif dalam memilih bagian daging. Has dalam atau bagian yang rendah lemak bisa menjadi alternatif yang lebih sehat. “Mengontrol porsi dan memperhatikan teknik pengolahan juga tak kalah penting,” tambahnya.
Mengonsumsi daging secara bijak juga dapat dilakukan dengan mengimbangi menu makanan dengan sayuran segar, cukup minum air putih, dan menghindari gorengan berlebihan. Teknik memasak seperti merebus, memanggang tanpa lemak tambahan, atau mengolah menjadi sup bisa menjadi pilihan lebih sehat dibandingkan menggoreng dengan minyak banyak.
Merayakan Tanpa Mengorbankan Kesehatan
Iduladha adalah momen yang penuh makna, bukan hanya secara spiritual tetapi juga sosial. Namun, bukan berarti kebahagiaan merayakannya harus dibayar dengan risiko kesehatan. Dengan sedikit kesadaran dan pengendalian diri, kita bisa tetap menikmati lezatnya hidangan kurban tanpa perlu khawatir akan dampaknya bagi tubuh.
Mari jadikan momen Iduladha kali ini sebagai titik tolak untuk hidup lebih sehat dan bijak dalam mengonsumsi makanan, agar kebahagiaan yang hadir tak hanya terasa di lidah, tapi juga berdampak positif bagi tubuh dan jiwa. Selamat merayakan Iduladha, dengan penuh berkah dan kesadaran sehat.