Profil  

Heru Yudha, Kepala Unit Bank yang Aktif Edukasi Keuangan dan Promosi UMKM Lewat Media Sosial

SUBANG, TINTAHIJAU.COM- Di tengah derasnya arus digitalisasi, sejumlah profesional mulai memanfaatkan platform media sosial bukan hanya untuk hiburan, tetapi juga sebagai sarana berbagi ilmu dan memberi dampak sosial.

Salah satu sosok yang konsisten menjalani peran tersebut adalah Heru Yudha, kepala unit di salah satu bank BUMN yang juga dikenal sebagai kreator konten edukatif dan promotor UMKM lokal.

Lahir dan besar di Subang, Heru mengawali kariernya di dunia perbankan dari posisi dasar sebagai teller. Dengan latar belakang pendidikan Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik, ia bukan berasal dari dunia keuangan. Namun, ketekunan dan semangat belajar membuatnya mampu menyesuaikan diri, hingga dipercaya menjadi kepala unit di wilayah yang penuh tantangan.

“Titik balik karier saya dimulai saat menerima amanah sebagai kepala unit di daerah dengan tingkat kredit bermasalah yang cukup tinggi. Di situ saya belajar tentang kepemimpinan dan strategi,” kata Heru.

Heru memilih pendekatan yang lebih personal dan edukatif kepada nasabah. Ia aktif membangun komunikasi dua arah, mengedukasi soal tanggung jawab kredit, serta memperkuat kolaborasi tim internal. Hasilnya, unit yang ia pimpin mendapat penghargaan SIPK dari Direksi BRI dan meraih posisi Juara 2 Recovery Terbaik di tingkat Kanwil.

Di luar dunia kerja, Heru mengelola akun TikTok dan Instagram @mheruyudha yang berisi konten edukasi tentang perbankan, literasi keuangan, hingga tips karier BUMN. Kini, akun tersebut telah diikuti lebih dari 400 ribu followers di TikTok dan puluhan ribu di Instagram serta YouTube.

Menariknya, langkah Heru menjadi content creator berawal dari tantangan pribadinya sendiri sebagai seorang introvert.

“Saya seorang introvert, tapi karena kondisi memaksa saya untuk terus belajar dan berubah. Di dunia kerja, kita harus bertemu banyak orang, bersosialisasi, dan membangun komunikasi. Akhirnya saya mulai bikin konten supaya lebih berani berkomunikasi dan bertemu orang banyak,” ungkapnya sambil tersenyum.

Kini, konten-konten Heru menjadi rujukan banyak orang yang ingin memahami dunia perbankan secara sederhana. Ia juga kerap menerima pesan dari pengikutnya yang berhasil lolos kerja di BUMN berkat kontennya.

“Itu jadi semacam pengingat bahwa yang saya lakukan ada manfaatnya. Jadi meskipun lelah, saya tetap lanjut,” kata Heru.

Tak hanya di bidang edukasi finansial, Heru juga aktif mendukung pelaku UMKM lokal lewat akun kuliner bernama @babakulineran. Akun ini fokus pada eksplorasi kuliner daerah Subang dan sekitarnya—banyak di antaranya adalah usaha nasabah yang ia bantu promosikan.

“Saya ingin bantu usaha nasabah dikenal lebih luas. Kalau mereka sukses, usahanya sehat, setoran ke bank lancar, dan mereka bisa menabung. Semua saling mendukung,” ujar Heru.

Menjalani peran ganda sebagai kepala unit dan kreator konten tentu tak selalu mudah. Heru mengaku pernah berada di titik hampir menyerah karena kelelahan fisik dan mental. Namun, ia belajar untuk mengatur waktu secara ketat dan disiplin.

“Semua saya jadwalkan, dari pekerjaan sampai produksi konten. Kalau tidak diatur, bisa burn out. Tapi kalau kita tahu tujuannya, rasa capek bisa terbayar,” ucapnya.

Bagi Heru, dunia kerja dan media sosial adalah dua sisi yang bisa saling melengkapi. Di satu sisi ia menjalankan tugas profesional, di sisi lain ia bisa berbagi ilmu dan mendukung ekonomi lokal lewat teknologi digital.

“Jangan pernah takut gagal, dan jangan batasi diri hanya dalam satu jalur. Kita semua punya potensi yang bisa berkembang, asal konsisten dan mau belajar,” pungkasnya.

Langkah ini pun mendapat perhatian dan apresiasi dari berbagai pihak. Salah satunya dari Annas Nashrullah, inspirator LapakSubang dan penggerak e-commerce lokal yang telah mendampingi ratusan pelaku UMKM digital di Kabupaten Subang.

“Heru adalah contoh nyata sinergi antara perbankan dan gerakan lokal. Ia turun langsung, membantu UMKM bukan hanya lewat pembiayaan, tapi juga promosi digital. Itu langka,” ujar Annas

Yang membuat Heru istimewa, pria yang menahkodai TINTAHIJAU.COM itu menjelaskan adalah pendekatannya yang sangat personal. Ia tidak sekadar datang sebagai pihak bank, tapi hadir sebagai bagian dari komunitas.

Heru membangun komunikasi langsung dengan pelaku usaha, memahami cerita mereka, lalu mengangkatnya ke publik lewat konten yang menarik dan humanis.

“Dalam konteks Subang, Heru ini jembatan antara dunia finansial formal dengan dunia pelaku usaha lokal. Kehadirannya jadi pemantik kolaborasi baru, dan saya yakin akan lahir banyak ‘Heru-Heru’ lain yang terinspirasi dari apa yang ia lakukan hari ini.” tandasnya