JAKARTA, TINTAHIJAU.com — Semangat dukungan terhadap Timnas Indonesia tak mengenal usia. Hal itu dibuktikan oleh Samin, seorang kakek berusia 77 tahun asal Samarinda, Kalimantan Timur, yang rela menempuh perjalanan lebih dari 1.800 kilometer demi menyaksikan langsung laga Timnas Indonesia kontra China di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Kamis (5/6/2025).
Pertandingan tersebut merupakan lanjutan fase Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Samin mengaku datang khusus untuk mendukung Jay Idzes dan kawan-kawan yang sedang berjuang membawa Indonesia melangkah lebih jauh di ajang bergengsi tersebut.
“Saya dari Samarinda. Tujuan saya cuma satu, menonton Timnas Indonesia,” ujar Samin dengan penuh antusias.
Meski usianya sudah lanjut dan harus menggunakan kursi roda karena kondisi kesehatan, semangat Samin tak surut sedikit pun. Ia menyebut ini adalah pengalaman pertamanya menyaksikan langsung perjuangan Timnas Garuda dari tribun stadion.
Pria yang juga merupakan suporter setia Borneo FC ini berharap Rizky Ridho dan kolega mampu menunjukkan permainan terbaik dan meraih kemenangan atas China. “Prediksi saya, Timnas Indonesia menang 2-1 atas China,” ujarnya optimis.
Perjalanan dari Samarinda ke Jakarta bisa memakan waktu hingga 46 jam jika menggunakan jalur darat. Namun, dengan moda transportasi udara, perjalanan tersebut dapat ditempuh sekitar dua jam. Meski demikian, jarak dan waktu tempuh tidak menjadi penghalang bagi Samin untuk mendukung Timnas secara langsung.
Saat ini, Timnas Indonesia menempati peringkat keempat klasemen Grup C dengan koleksi sembilan poin hasil dari dua kemenangan, tiga hasil imbang, dan tiga kekalahan. Kans Indonesia untuk melaju ke babak keempat masih terbuka lebar, asalkan mampu mengakhiri fase grup di posisi ketiga atau keempat.
Setelah menghadapi China, Timnas Indonesia dijadwalkan akan melakoni laga terakhir fase grup melawan Jepang di Stadion Panasonic, Osaka, pada 10 Juni 2025 mendatang.
Kisah inspiratif Samin menjadi pengingat bahwa cinta terhadap sepak bola dan dukungan terhadap Timnas bisa datang dari siapa saja, kapan saja, dan dari mana saja—termasuk dari seorang kakek yang menolak dibatasi oleh usia dan jarak.