Majalengka, TINTAHIJAU.COM — Ketua Gerakan Anti Narkotika Indonesia (GANISA) Kabupaten Majalengka, Taufik Hidayat, melontarkan kritik tajam terhadap DPRD Majalengka yang dinilainya lamban menanggapi permohonan audiensi dari organisasinya.
Sudah lebih dari dua bulan surat permintaan pertemuan itu dilayangkan, namun belum juga mendapat tanggapan resmi.
“Kami merasa diabaikan. Padahal yang kami perjuangkan adalah kepentingan bersama, terutama soal pemberantasan narkoba. Jadi kami bertanya-tanya, ada apa sebenarnya dengan DPRD Majalengka?” ujar Taufik dengan nada kecewa saat ditemui, Sabtu (14/6/2025).
Menurut Taufik, peredaran narkotika di Majalengka masih sangat memprihatinkan.
Laporan dari masyarakat, katanya, terus mengalir melalui berbagai saluran, termasuk media. Namun respons dari pihak legislatif dinilai minim, bahkan terkesan apatis.
“Kalau tidak ada langkah konkret dari para pemangku kebijakan, maka upaya edukasi dan penyadaran yang kami lakukan akan sia-sia. Padahal ini menyangkut masa depan generasi muda,” tegasnya.
GANISA, imbuh Taufik, tidak memiliki kewenangan represif. Pihaknya hanya bisa mendorong dan mengingatkan.
Oleh karena itu, ia berharap DPRD bisa membuka ruang dialog dan bersinergi dalam merumuskan langkah strategis melawan narkotika.
“Kami ingin duduk bersama DPRD untuk menyusun langkah yang konkret dan terukur. Jangan sampai pembiaran ini malah jadi bumerang bagi citra DPRD sendiri,” katanya.
Lebih jauh, Taufik juga menyinggung isu tak sedap soal dugaan keterlibatan sejumlah oknum pejabat, termasuk aparatur sipil negara dan mantan anggota dewan, dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
Ia menilai ini harus menjadi momentum bagi DPRD dan pemerintah daerah untuk melakukan pembenahan internal.
“Kalau tidak segera dibersihkan, masyarakat akan makin apatis dan kehilangan kepercayaan,” pungkasnya.