SUBANG, TINTAHIJAU.com – Tidak sedikit orang yang merasa hidupnya terasa berat. Segala upaya sudah dilakukan, namun hasil tak kunjung memuaskan. Sementara di sisi lain, ada orang yang tampak mudah dan lancar menjalani hidup. Lalu, mengapa sebagian orang seperti mengalami kesulitan hidup yang berlarut-larut?
Dalam Islam, hidup yang sulit bukan selalu pertanda keburukan. Bahkan sebaliknya, bisa jadi itu adalah tanda cinta dan perhatian dari Allah SWT kepada hamba-Nya. Berikut pandangan Islam mengenai penyebab seseorang mengalami kesulitan hidup:
- Ujian dari Allah SWT
Islam mengajarkan bahwa hidup manusia di dunia memang tidak lepas dari ujian. Hal ini ditegaskan Allah dalam Al-Qur’an:
“Dan sungguh Kami akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.”
(QS. Al-Baqarah: 155)
Ujian ini bukan untuk menyiksa, melainkan untuk menguji kadar kesabaran dan keimanan seorang hamba.
- Akibat Perbuatan dan Dosa
Terkadang kesulitan hidup datang sebagai akibat dari perbuatan manusia sendiri. Allah menyatakan:
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).”
(QS. Asy-Syura: 30)
Dalam hal ini, penting bagi setiap muslim untuk melakukan muhasabah dan memperbaiki diri dengan taubat dan amal saleh.
- Cara Allah Menyadarkan dan Mendekatkan
Manusia cenderung ingat kepada Allah saat berada dalam kesulitan. Maka, kadang Allah menurunkan ujian agar hamba-Nya kembali mengingat dan mendekat kepada-Nya:
“Dan apabila Kami berikan nikmat kepada manusia, mereka berpaling, tetapi apabila ditimpa musibah, mereka berdoa dengan sungguh-sungguh.”
(QS. Az-Zumar: 8)
- Proses Menaikkan Derajat
Tidak semua kesulitan adalah bentuk azab. Dalam banyak kasus, justru ujian datang sebagai cara Allah untuk menaikkan derajat seseorang di sisi-Nya.
“Sesungguhnya besarnya pahala itu sebanding dengan besarnya ujian. Dan apabila Allah mencintai suatu kaum, maka Dia menguji mereka.”
(HR. Tirmidzi)
- Dunia Bukan Ukuran Akhir
Kesuksesan dalam Islam tidak diukur dari kemewahan dunia, melainkan dari keselamatan di akhirat.
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti orang-orang sebelum kamu?”
(QS. Al-Baqarah: 214)
Penutup
Kesulitan hidup adalah bagian dari sunnatullah. Islam mengajarkan umatnya untuk tetap sabar, terus berusaha, memperbanyak doa, dan senantiasa bersangka baik kepada Allah. Karena bisa jadi, di balik kesulitan yang ada, Allah tengah menyiapkan jalan kemudahan dan kemuliaan.
“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah: 6)