Ragam  

Demensia Tak Hanya Menyerang Lansia, Waspadai Gejala pada Usia Muda

JAKARTA, TINTAHIJAU.com — Selama ini demensia dikenal sebagai penyakit yang umum terjadi pada lanjut usia. Namun, kini para ahli kesehatan mengingatkan bahwa gangguan ini juga dapat dialami oleh individu yang masih berada di usia produktif, sebuah kondisi yang dikenal sebagai young onset dementia atau demensia usia muda.

Mengutip data dari Alzheimer’s Association, lebih dari 55 juta orang di dunia hidup dengan Alzheimer atau bentuk demensia lainnya. Dari jumlah tersebut, sekitar 5 persen merupakan penderita yang berusia di bawah 65 tahun. Bahkan, dalam sejumlah kasus, demensia dapat menyerang individu berusia 30-an atau lebih muda.

Menurut informasi dari Healthline, penyebab pasti demensia usia muda masih belum diketahui. Namun, faktor keturunan atau riwayat keluarga diduga memiliki kontribusi besar dalam meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit ini.

Ironisnya, gejala awal demensia di usia muda kerap diabaikan karena dianggap sebagai dampak dari stres, kelelahan, atau sekadar penurunan konsentrasi sesaat. Padahal, deteksi dini sangat krusial untuk memperlambat perkembangan penyakit dan menjaga kualitas hidup penderitanya.

Berikut enam gejala demensia di usia muda yang perlu diwaspadai:

  1. Kesulitan Berbahasa
    Penderita bisa mengalami kesulitan mencari kata, berbicara dengan kalimat yang tidak teratur, hingga kehilangan kata-kata saat berbicara. Kesalahan juga bisa muncul saat menulis atau membaca.
  2. Sulit Merencanakan atau Mengatur Sesuatu
    Penurunan fungsi kognitif seperti mengatur jadwal, menyusun rencana, atau menyelesaikan tugas harian adalah tanda yang harus dicermati, apalagi jika sebelumnya orang tersebut dikenal sangat terorganisir.
  3. Gangguan Persepsi Ruang
    Penderita bisa salah memperkirakan jarak, tersandung benda yang terlihat jelas, atau bahkan tersesat di tempat yang biasa dikunjungi. Hal ini menandakan gangguan pada kemampuan orientasi dan visual-spasial.
  4. Perubahan Perilaku dan Suasana Hati
    Perubahan drastis dalam kepribadian, seperti mudah marah, cemas, depresi, atau apatis, bisa menjadi indikator awal. Gejala ini sering disangka sebagai masalah emosional biasa.
  5. Penurunan Produktivitas
    Kesulitan fokus, sering membuat kesalahan, dan menurunnya kinerja kerja menjadi gejala yang kerap tak disadari, terutama jika dialami dalam waktu yang cukup lama.
  6. Mudah Lupa Secara Berlebihan
    Lupa merupakan hal umum, namun demensia ditandai dengan frekuensi lupa yang mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti lupa janji, nama orang dekat, atau jalan pulang ke rumah.

Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap gejala-gejala tersebut, diharapkan lebih banyak penderita dapat segera memperoleh penanganan medis yang tepat. Deteksi dan intervensi dini menjadi kunci utama untuk memperlambat progresivitas demensia dan mempertahankan kualitas hidup para penderita, terlebih jika penyakit ini menyerang di usia yang seharusnya produktif.

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari TINTAHIJAU.COM, Klik Disini dan Klik ini