SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Di balik senyum ramah dan penampilan bersahaja Vera Veriska, tersimpan tekad kuat dan semangat luar biasa. Siswi SMA PGRI 1 Subang ini tak hanya dikenal karena prestasi akademiknya, tetapi juga karena kiprahnya yang menginspirasi dalam berbagai organisasi kepemudaan di Kabupaten Subang.
Lahir di Subang pada 18 Februari 2008 dan kini tinggal di Parung, Kecamatan Subang, Vera memulai perjalanannya dari SDN Parung, lalu melanjutkan ke SMP Terpadu Lampang. Sejak SMP, ia mulai aktif berorganisasi meski terbatas di lingkungan sekolah. Namun semuanya berubah saat masuk SMA.
“Di SMA saya mulai ikut organisasi luar sekolah. Saya ingin melatih jiwa kepemimpinan, tanggung jawab, manajemen waktu, memperluas relasi, serta bisa bermanfaat untuk sekitar,” kata Vera.

Semangat itu membawanya menduduki berbagai posisi strategis: Wakil Ketua OSIS SMA PGRI 1 Subang, Ketua 1 Forum Komunikasi OSIS Subang, Ketua Umum Subang Kolaboratif, Ketua Umum Himpunan Pelajar PUI Subang, serta aktif di Saka Wira Kartika. Tak hanya itu, ia juga terlibat di Forum OSIS Jawa Barat sebagai anggota Learning Center.
“Organisasi banyak mengajarkan saya tentang arti perjuangan. Saya pernah jadi ketua pelaksana, MC, narasumber, sekretaris, bahkan koordinator aksi bela Palestina. Semua pengalaman itu membuat saya tumbuh dan lebih kuat secara mental maupun fisik,” jelasnya.
Kegiatan Vera tak main-main. Ia dan rekan-rekannya aktif membuat podcast, menggelar seminar, aksi sosial ke panti asuhan, membagi takjil dan susu untuk anak jalanan, hingga membuat konten dan melatih fisik. Semua dijalani dengan ikhlas dan semangat memberi dampak.
Meski aktif berorganisasi, prestasi akademik Vera tetap cemerlang. Ia selalu meraih peringkat satu sejak SMP, bahkan sempat menjadi juara umum satu angkatan di SMA. Meski sempat mengalami penurunan, Vera tetap bertahan di tiga besar.
Rutinitasnya padat. Pagi hingga sore ia sekolah, sore hingga malam mengurus organisasi, lalu dilanjutkan belajar untuk persiapan hari esok. Semuanya dilakukan dengan satu impian besar: menjadi dokter.
“Saya ingin masuk UGM atau UNPAD, kampus impian saya sejak SMP. Saya sedang mempersiapkan nilai, prestasi, jalur organisasi, dan hafalan Al-Qur’an,” ungkap Vera.
Namun dari semua pencapaiannya, hal paling berkesan bagi Vera adalah pertemuan dengan orang-orang baik dalam prosesnya.
“Saya memulai semua ini sendiri, tanpa dukungan siapa pun, bahkan keluarga. Tapi Tuhan mempertemukan saya dengan orang-orang yang mendukung dan punya tujuan yang sama. Itu berkah terbesar,” ungkapnya.
Bagi Vera, hal paling berharga dari perjalanan ini adalah dipertemukannya dengan orang-orang baik di tengah perjuangan yang awalnya ia jalani sendiri.
“Jangan takut gagal. Coba semua hal positif yang membuat kita berkembang. Kalau gagal, setidaknya kita sudah mencoba. Tapi kalau tidak mencoba, sudah pasti gagal,” pesannya kepada teman-teman dan adik kelasnya.





