BANDUNG, TINTAHIJAU.com – Pemerintah Kota Bandung tengah mempertimbangkan untuk kembali memberlakukan jam malam bagi pelajar, menyusul insiden pengeroyokan brutal yang terjadi di Jalan Sulanjana. Kasus tersebut melibatkan 19 pelaku yang seluruhnya merupakan anak di bawah umur atau Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH).
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mengungkapkan bahwa evaluasi dilakukan setelah sebelumnya sempat melonggarkan aturan jam malam selama masa libur sekolah. Namun, peristiwa kekerasan terbaru yang diduga berkaitan dengan aktivitas geng motor mendorong Pemkot untuk meninjau ulang kebijakan tersebut.
“Kita akan menguji seberapa efektif penerapan jam malam kemarin, karena dari 19 anak yang berhasil kita amankan bersama Polres, semuanya ABH,” ujar Farhan, Rabu (2/7/2025).
Menurutnya, sejumlah pelajar diduga sedang diuji oleh geng motor untuk melakukan tindakan kekerasan. Fenomena ini, kata Farhan, menunjukkan perlunya kajian mendalam sebelum memutuskan apakah pelonggaran jam malam selama libur sekolah layak dilanjutkan.
“Resiko ketika dibuka, anak-anak jadi kacau. Ini lagi kita kaji bersama, karena anak-anak kalau langsung dikepruk kan nggak boleh. Jadi kita lebih banyak pencegahan,” tegasnya.
Farhan menekankan bahwa kajian dilakukan secara kolaboratif bersama aparat kepolisian dan pemangku kepentingan lain. Tujuannya adalah menemukan langkah preventif yang paling efektif demi menjaga keamanan remaja Bandung, khususnya saat malam hari.
Pemkot Bandung akan terus memantau situasi dalam sepekan ke depan, terutama setelah pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) selesai. Jika ditemukan indikasi peningkatan kekerasan, maka kebijakan jam malam kemungkinan besar akan kembali diterapkan bagi anak-anak di bawah usia 18 tahun.
“Kita lihat perkembangan seminggu ini. Kalau setelah SPMB kasus potensi ada naik, maka jam malam akan diberlakukan lagi khusus untuk anak-anak,” tandas Farhan.
Langkah ini menjadi bagian dari tekad Pemkot Bandung untuk menekan angka kekerasan dan menghapus stigma negatif terhadap Kota Kembang yang sempat dijuluki sebagai ‘Gotham City’.





