JAKARTA, TINTAHIJAU.com – Kabar mengejutkan datang dari penyanyi sekaligus aktris senior, Dewi Yull. Ia mengalami gangguan penglihatan serius pada mata kanannya akibat kondisi medis yang dikenal sebagai ablasio retina atau retinal detachment, yakni terlepasnya retina akibat robekan pada bagian tersebut.
Menurut penjelasan dr Elvioza, SpM(K), seorang dokter spesialis mata, ablasio retina terjadi ketika cairan masuk melalui robekan retina, menyebabkan retina terlepas dari jaringan pendukungnya. “Setelah retina terlepas, penglihatan akan terganggu hingga hilang total,” jelas dr Elvioza kepada detikcom, Minggu (6/7/2025).
Dewi Yull diketahui memiliki kondisi mata minus sangat tinggi, yaitu minus 25 pada mata kanan dan minus 19 pada mata kiri. Kondisi ini disebut sebagai salah satu faktor risiko utama terjadinya ablasio retina. Menurut dr Elvioza, mata dengan minus tinggi — terutama di atas minus lima — cenderung memiliki retina yang lebih tipis dan rapuh.
“Biasanya ablasio retina terjadi pada orang berusia di atas 50 tahun karena struktur retina makin menipis seiring usia. Jika orang tersebut juga memiliki minus tinggi, risikonya jadi semakin besar,” ujar dr Elvioza.
Selain miopi berat dan usia lanjut, beberapa faktor lain yang bisa meningkatkan risiko ablasio retina antara lain:
- Riwayat trauma atau benturan pada mata,
- Pernah mengalami peradangan pada mata,
- Faktor keturunan atau genetik.
Dalam dunia medis, lanjut dr Elvioza, tidak ada istilah penyebab tunggal. Yang ada adalah faktor-faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami ablasio retina.
Kondisi ini bisa menyebabkan kehilangan penglihatan permanen jika tidak segera ditangani. Karena itu, masyarakat diimbau untuk rutin memeriksakan mata, terutama bagi yang memiliki minus tinggi dan berusia lanjut.
Ablasio retina merupakan kondisi serius yang memerlukan perhatian medis segera. Deteksi dini dan penanganan tepat menjadi kunci untuk menyelamatkan fungsi penglihatan.