BANYUWANGI, TINTAHIJAU.com — Upaya pencarian bangkai kapal dan korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali terus dilakukan secara intensif. Tim SAR gabungan dari TNI AL dan Basarnas menyiapkan 37 penyelam untuk diterjunkan ke lokasi pencarian. Selain personel penyelam, pencarian bawah air juga akan dibantu dengan penggunaan alat remotely operated vehicle (ROV) atau kendaraan bawah air tanpa awak.
Kepala Dinas Penyelam dan Penyelamatan Koarmada II Surabaya, Kolonel Laut Haran Al Ahsan, menyampaikan bahwa tim penyelam telah bersiap dan menunggu momen yang tepat untuk melakukan operasi bawah laut. Ia menyebutkan bahwa faktor arus laut menjadi salah satu pertimbangan penting dalam menentukan waktu penyelaman.
“Apabila nanti terdeteksi kedalaman laut antara 40 hingga 50 meter, kami akan turunkan ROV dan alat ini akan kami turunkan dengan batasan-batasan. Jika arus masih sangat kuat, kami akan cari waktu yang tepat agar ROV bekerja maksimal,” ujar Haran, dikutip dari Antara pada Senin (7/7/2025).
Haran menambahkan, penggunaan ROV bertujuan untuk mendeteksi keberadaan bangkai kapal terlebih dahulu sebelum menerjunkan tim penyelam. Jika bangkai kapal ditemukan, penyelam dari TNI AL dan Basarnas akan langsung dikerahkan untuk melakukan pencarian dan evakuasi lanjutan.
Sementara itu, Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Ribut Eko Suyatno, menjelaskan bahwa operasi penyelaman akan difokuskan dalam radius 1.000 yard dari lokasi koordinat kecelakaan kapal (LKK) yang diperoleh dari sinyal terakhir sebelum kapal tenggelam.
“Lokasi penyelaman berada di radius 1.000 yard dari LKK yang diberikan oleh signal sebelum kapal tenggelam,” ujar Ribut dalam konferensi pers yang dipantau dari Breaking News KompasTV pada Senin petang.
Selain itu, tim SAR udara juga turut dilibatkan dalam pencarian. Pada hari yang sama, helikopter rescue 3606 mengidentifikasi adanya objek terapung berupa jaket pelampung (life jacket) di perairan Selat Bali, berjarak sekitar 26 nautical mile dari wilayah Blimbingsari.
Adapun menurut data terkini tim SAR, jumlah korban meninggal akibat tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya hingga Senin (7/7) telah mencapai delapan orang. Sebanyak 30 orang berhasil diselamatkan, sementara 27 orang lainnya masih dinyatakan hilang dan dalam proses pencarian.
Pencarian dan evakuasi akan terus dilakukan dengan mengutamakan keselamatan tim serta memperhatikan kondisi cuaca dan arus laut. Tim SAR gabungan berharap bangkai kapal segera ditemukan untuk mempercepat proses evakuasi para korban yang masih hilang.