SUBANG, TINTAHIJAU.com — Bagi banyak orang, tidur dengan bantuan pendingin ruangan (AC) menjadi solusi untuk mengatasi panas dan menciptakan kenyamanan saat malam hari. Namun, meskipun terasa sejuk dan menyenangkan, penggunaan AC secara terus-menerus saat tidur ternyata bisa membawa dampak negatif bagi kesehatan tubuh.
Berbagai studi dan laporan medis, seperti yang dilansir dari WebMD dan Sleep Foundation, mengungkap bahwa penggunaan AC yang tidak bijak dapat menyebabkan gangguan pernapasan, iritasi kulit, hingga menurunnya kualitas tidur secara keseluruhan. Berikut beberapa risiko kesehatan yang perlu diperhatikan saat tidur menggunakan AC:
1. Suhu Terlalu Dingin Ganggu Kualitas Tidur
Tidur dalam ruangan yang terlalu dingin justru dapat mengganggu kenyamanan dan proses tidur alami. Suhu yang ekstrem dapat menyebabkan tubuh menggigil, meningkatkan tekanan darah, dan bahkan menimbulkan kram otot.
Menurut Sleep Foundation, suhu ideal untuk tidur berkisar antara 18 hingga 22 derajat Celsius. Di bawah suhu ini, tubuh akan kesulitan mencapai fase tidur dalam (deep sleep) yang penting untuk pemulihan fisik dan mental.
2. Risiko Kulit Kering dan Iritasi
AC bekerja dengan menyerap kelembapan udara, sehingga membuat ruangan menjadi lebih kering. Akibatnya, kulit pun rentan mengalami kekeringan, bersisik, atau bahkan iritasi. Bagi mereka yang memiliki kondisi kulit sensitif seperti eksim atau dermatitis, paparan udara kering dari AC dapat memperburuk gejala.
Studi yang dimuat dalam International Journal of Environmental Research and Public Health tahun 2019 mencatat bahwa udara kering dari AC berkaitan dengan penurunan kelembapan kulit serta peningkatan iritasi pada mata dan kulit.
3. Minimnya Udara Segar dalam Ruangan
Tidur dengan AC di ruang tertutup yang kurang ventilasi bisa mengurangi sirkulasi udara segar. Udara yang tidak diperbarui dapat dipenuhi karbon dioksida dan partikel polusi dalam ruangan. Hal ini dapat memicu sakit kepala, rasa lelah, hingga gangguan tidur.
Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA) menyatakan bahwa kualitas udara dalam ruangan yang buruk berkontribusi langsung terhadap gangguan pernapasan dan menurunnya kualitas tidur.
4. Terganggunya Thermoregulation Tubuh
Thermoregulation merupakan mekanisme alami tubuh untuk mengatur suhu internal selama tidur. Jika AC menyala terus-menerus dengan suhu terlalu rendah, maka tubuh akan kesulitan menyesuaikan suhu, sehingga dapat mengganggu homeostasis atau keseimbangan internal tubuh.
Penelitian dari Journal of Physiological Anthropology tahun 2012 menyebutkan bahwa suhu lingkungan yang ekstrem dapat mengganggu siklus tidur dan menyebabkan tidur menjadi tidak nyenyak atau sering terbangun di malam hari.
Gunakan AC dengan Bijak untuk Tidur yang Lebih Sehat
Meskipun AC dapat membantu menciptakan suasana tidur yang nyaman, penggunaannya perlu dilakukan secara bijak. Beberapa tips yang bisa dilakukan antara lain:
- Atur suhu AC pada kisaran 24–26°C untuk menghindari suhu terlalu dingin.
- Gunakan humidifier atau letakkan wadah berisi air untuk menjaga kelembapan udara.
- Pastikan ventilasi tetap terbuka agar sirkulasi udara segar tetap berlangsung.
- Gunakan selimut tipis untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil.
- Matikan AC atau gunakan fitur timer saat tidur.
Dengan menerapkan penggunaan AC yang tepat, kenyamanan tidur tetap dapat diraih tanpa harus mengorbankan kesehatan tubuh. Tidur nyenyak, tubuh tetap sehat!





