Ragam

Kenali Tanda Stress yang Sering Diabaikan

×

Kenali Tanda Stress yang Sering Diabaikan

Sebarkan artikel ini

JAKARTA, TINTAHIJAU.com – Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern, stres telah menjadi teman yang diam-diam hadir dalam keseharian. Terkadang, kita terlalu sibuk hingga tak sadar bahwa tubuh tengah mengirim sinyal bahwa ada yang tidak beres. Stres bukan hanya perkara mental, tapi juga dapat meninggalkan jejak nyata pada fisik.

Menariknya, tidak semua orang menyadari dirinya sedang stres. Reaksi tubuh terhadap tekanan bisa sangat beragam, bahkan tampak seperti keluhan kesehatan biasa. Padahal, jika dibiarkan, stres berkepanjangan dapat mengganggu keseimbangan tubuh secara menyeluruh.

Berikut ini beberapa tanda stres yang sering luput dari perhatian:

1. Tubuh Lelah, Tapi Mata Enggan Terpejam

Pernah merasa tubuh kelelahan namun sulit tidur? Fenomena ini dikenal sebagai “wired but tired”, di mana tubuh terasa capai, tapi pikiran tetap berputar aktif. Ini adalah dampak dari hormon stres kortisol yang meningkat saat malam hari, mengacaukan ritme alami tidur. Menurut Sleep Foundation, stres kronis merupakan pemicu umum insomnia yang sering diremehkan.

2. Nafsu Makan Jadi Tak Menentu

Ketika stres melanda, sebagian orang mengalami lonjakan nafsu makan—terutama terhadap makanan manis dan berlemak. Namun, tak sedikit pula yang justru kehilangan selera makan. Ini disebabkan oleh gangguan hormon kortisol dan adrenalin yang memengaruhi sinyal lapar dalam otak. Penelitian dari Appetite Journal (2018) menunjukkan kaitan erat antara stres emosional dan pola makan yang kacau.

3. Jerawat Muncul Tanpa Sebab Jelas

Bukan hanya remaja, orang dewasa pun bisa mendadak berjerawat akibat stres. Hormon androgen yang meningkat saat stres mendorong produksi minyak berlebih di kulit, sehingga menyumbat pori-pori. Studi dalam Clinical, Cosmetic and Investigational Dermatology (2017) bahkan menyebut stres sebagai pemicu inflamasi kulit yang bisa memperburuk kondisi seperti jerawat, eksim, hingga rosacea.

4. Pencernaan Ikut Terpengaruh

Gut-brain axis atau sumbu otak-usus menjadi jalur penting di mana stres memengaruhi sistem pencernaan. Hormon stres dapat mengubah kontraksi usus dan keseimbangan mikrobiota usus. Tak heran bila stres bisa memperparah sindrom iritasi usus (IBS) atau memicu perut kembung dan mual. Menurut Harvard Health Publishing, hubungan antara stres dan kesehatan saluran cerna begitu erat dan tak boleh diabaikan.

5. Sakit Kepala yang Tak Kunjung Reda

Stres memicu ketegangan otot di leher dan bahu, yang berujung pada tension headache. Pada sebagian orang, stres bahkan menjadi pencetus migrain yang menyiksa. American Migraine Foundation menyebut stres sebagai salah satu pemicu paling umum dari migrain dan sakit kepala berulang.

Langkah Awal: Mengenali dan Mengelola

Stres mungkin tak bisa dihindari sepenuhnya, namun dapat dikelola. Mengenali sinyal tubuh adalah langkah pertama untuk melindungi kesehatan. Relaksasi, olahraga ringan, pola tidur teratur, dan berbagi cerita dengan orang terdekat bisa menjadi cara sederhana namun efektif untuk menurunkan tingkat stres.

Karena sejatinya, tubuh selalu bicara. Kita hanya perlu lebih peka untuk mendengarnya. Jangan tunggu sampai stres menggerogoti kesehatan, saatnya memberi ruang bagi diri untuk bernapas dan pulih.