SUBANG, TINTAHIJAU.com – Fenomena kemarau basah yang tengah melanda sejumlah wilayah di Indonesia membawa dampak tak hanya pada sektor pertanian dan lingkungan, tapi juga menimbulkan ancaman serius bagi kesehatan masyarakat. Cuaca yang seharusnya kering namun tetap diguyur hujan menyebabkan kondisi lingkungan menjadi ideal bagi penyebaran berbagai penyakit.
Menurut Health Management Specialist dari Corporate HR Kompas Gramedia, dr. Santi, kondisi suhu yang tidak stabil, kelembaban udara yang tinggi, serta munculnya genangan air berpotensi besar menjadi media penularan penyakit.
“Mulai karena suhu, kelembaban, dan adanya genangan air yang bisa menjadi media penular penyakit, misalnya ketika genangan air tercemar oleh kotoran dan urine tikus,” ujar dr. Santi dikutip dari Kompas.com.
Penyakit yang Mengintai Saat Kemarau Basah
Masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap sejumlah penyakit yang kerap muncul saat musim kemarau basah, antara lain:
- Flu dan ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas): Cuaca lembap dan suhu yang naik turun memicu berkembangnya virus penyebab flu dan infeksi pernapasan.
- Gangguan sistem pencernaan: Konsumsi makanan yang tidak higienis lebih berisiko saat musim hujan di tengah kemarau.
- Leptospirosis: Penyakit ini ditularkan melalui genangan air yang terkontaminasi urine tikus, dan sangat berbahaya jika tidak segera ditangani.
Fenomena cuaca ini dijelaskan oleh Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, yang menyatakan bahwa kemarau basah merupakan kondisi ketika hujan tetap turun dalam periode yang secara klimatologis seharusnya kering.
“Hujan akan terus terjadi walaupun sedang musim kemarau,” kata Dwikorita pada 7 Juli 2025.
Tips Menjaga Imunitas Tubuh Saat Kemarau Basah
Menghadapi cuaca ekstrem seperti kemarau basah, dr. Santi memberikan enam langkah penting untuk menjaga daya tahan tubuh:
- Pola makan bergizi dan variatif
Konsumsilah makanan beraneka warna dari lima jenis berbeda (seperti warna pelangi). Makanan berwarna ini kaya akan fitonutrien yang mengandung vitamin, mineral, dan antioksidan. - Hindari makanan tidak higienis
Jauhi makanan yang tinggi gula, garam, dan lemak jenuh, serta makanan dari sumber yang kebersihannya diragukan. - Perbanyak minum air putih
Menjaga hidrasi tubuh sangat penting untuk membantu sistem imun bekerja optimal. - Cukup tidur dan istirahat
Tubuh membutuhkan waktu untuk memulihkan diri. Kurang tidur bisa menurunkan kekebalan tubuh. - Aktivitas fisik rutin
Lakukan olahraga ringan seperti berjalan kaki, yoga, atau senam agar peredaran darah lancar dan tubuh tetap bugar. - Jaga kebersihan lingkungan
Buang sampah pada tempatnya dan hindari genangan air untuk mencegah berkembangnya vektor penyakit seperti nyamuk dan tikus.
Dengan memahami risiko yang muncul selama musim kemarau basah dan menerapkan pola hidup sehat, masyarakat diharapkan dapat terhindar dari berbagai penyakit yang mengintai. Cuaca mungkin tak bisa dikendalikan, namun kesiapsiagaan dan kepedulian terhadap kesehatan tetap bisa menjadi tameng perlindungan terbaik.