SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Subang menindaklanjuti keluhan warga terkait kondisi jalan di sekitar Jembatan Jesse Park yang memprihatinkan.
Jembatan bersejarah yang menghubungkan Jl. Wangsa Gofarana dengan Jl. Jenderal A. Yani itu direncanakan akan segera diperbaiki setelah dilakukan survei lapangan oleh tim PUPR.
Jembatan Jesse Park sendiri merupakan peninggalan era kolonial yang kini usianya sudah lebih dari 80 tahun. Meski telah uzur, jembatan ini masih aktif digunakan oleh pejalan kaki dan pengendara roda dua sebagai jalur alternatif di tengah kota Subang.
Dulunya, jembatan ini menjadi bagian dari Jesse Park, sebuah taman kota yang membentang di sekitar Kali Cipanggilingan dan berada tepat di belakang Gedung Satpol PP Subang. Pada masanya, Jesse Park dikenal sebagai ruang hijau asri tempat bersantai warga, dan menjadi semacam “paru-paru kota” Subang tempo dulu.
Salah satu ciri khas Jembatan Jesse Park yang masih tersisa hingga kini adalah dua tiang lampu besi tua yang diyakini berasal dari masa awal pembangunan. Tiang-tiang ini bukan hanya berfungsi sebagai penerang jalan, tetapi juga simbol sejarah kota Subang.

Namun kini, kondisi jalan di sekitar jembatan rusak parah, berlubang, dan sering tergenang air saat hujan. Ditambah dengan tumbuhan liar dan semak belukar di sisi jalan, area ini terlihat kumuh dan membahayakan pengguna jalan.
Kondisi ini pun menuai keluhan warga. Melalui kanal pengaduan Lapor Kang Rey! di media sosial Bupati Subang Reynaldy Putra Andita, warga menyampaikan keresahan mereka. Laporan tersebut langsung direspons oleh Dinas PUPR.
Dalam keterangan resminya, Dinas PUPR Subang menyebutkan bahwa mereka telah menerima aduan masyarakat pada 3 Juli 2025 mengenai kerusakan jalan di sekitar Jembatan Jesse Park, tepatnya di ruas Jalan Mbah Dongdo. Sebagai langkah awal, tim melakukan survei lapangan untuk memetakan kebutuhan perbaikan.
Menariknya, tiang pembatas di tengah jembatan sengaja dipasang untuk membatasi penggunaan jembatan agar hanya digunakan oleh pejalan kaki demi alasan keamanan dan pelestarian.
Setelah survei selesai dilakukan, Dinas PUPR akan menyusun perencanaan perbaikan jalan secara menyeluruh. Diharapkan, penanganan ini tak hanya memperbaiki infrastruktur, tapi juga mengangkat kembali nilai sejarah Jembatan Jesse Park sebagai bagian dari identitas kota Subang.





