Google Luncurkan Fitur Ringkasan Berita Berbasis AI di Aplikasi Discover

JAKARTA, TINTAHIJAU.com – Google resmi meluncurkan fitur ringkasan berita berbasis kecerdasan buatan (AI) di laman Discover, halaman utama berita dalam aplikasi Google untuk perangkat iOS dan Android. Fitur ini memungkinkan pengguna melihat rangkuman isi berita secara langsung, disertai logo beberapa penerbit dan sumber asli di pojok kiri atas.

Dilansir TechCrunch, Rabu (16/7), fitur ini tidak lagi hanya menampilkan judul dari satu media. Sebagai gantinya, pengguna dapat melihat ringkasan berita yang dihasilkan AI untuk topik-topik tertentu, khususnya gaya hidup, olahraga, dan hiburan.

Meskipun belum tersedia untuk semua konten, fitur ini sudah muncul di aplikasi Google versi Amerika Serikat, baik di iOS maupun Android. Google menyatakan bahwa peluncuran ini bukan uji coba terbatas, melainkan bagian dari implementasi resmi tahap awal.

Namun, Google juga menyertakan peringatan bahwa ringkasan yang dihasilkan AI “dapat membuat kesalahan”, mengingat sistem ini masih berada dalam tahap penyempurnaan. Fitur ini diklaim akan membantu pengguna menentukan berita mana yang ingin mereka baca lebih lanjut.

Selain ringkasan AI, Google juga tengah menguji format tampilan berita baru di Discover. Beberapa artikel kini dilengkapi dengan poin-poin penting di bawah judul atau dikelompokkan bersama berita serupa. Meskipun bukan hasil AI, format ini dirancang untuk menyajikan informasi secara ringkas dan relevan.

Langkah Google ini muncul di tengah kekhawatiran para penerbit mengenai dampak negatif AI terhadap trafik situs berita. Fitur seperti AI Overviews dan AI Mode di hasil pencarian memungkinkan pengguna mendapatkan jawaban langsung tanpa mengunjungi situs asal, yang berpotensi menurunkan jumlah klik ke halaman berita.

Laporan TechCrunch menyebutkan bahwa trafik pencarian global mengalami penurunan hingga 15 persen secara tahunan per Juni 2025. Sementara itu, persentase pencarian berita yang tidak menghasilkan klik ke situs meningkat dari 56 persen pada Mei 2024 menjadi 69 persen pada Mei 2025. Trafik organik juga anjlok, dari puncaknya 2,3 miliar kunjungan menjadi kurang dari 1,7 miliar.

Sebagai solusi, Google menghadirkan fitur Offerwall untuk membantu penerbit tetap memperoleh pendapatan. Melalui fitur ini, penerbit yang memakai Google Ad Manager dapat membuka akses konten dengan berbagai cara, seperti pembayaran mikro, survei, langganan newsletter, atau menonton iklan.

Langkah ini diharapkan dapat mengimbangi penurunan trafik sekaligus memberikan opsi monetisasi yang lebih fleksibel bagi media di era AI.