Wisata  

Nasi Timbel, Warisan Kuliner Sunda yang Tetap Digemari Warga Subang di Tengah Gempuran Makanan Modern

SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Di tengah maraknya makanan cepat saji dan kuliner kekinian, nasi timbel tetap bertahan sebagai salah satu hidangan tradisional yang paling dicari di tanah Sunda, termasuk di Kabupaten Subang.

Nasi timbel adalah nasi putih hangat yang dibungkus daun pisang, sehingga menghasilkan aroma khas yang menggoda selera. Menu ini biasanya disajikan lengkap dengan lauk seperti ayam goreng, ikan asin, empal, tahu-tempe goreng, serta lalapan segar dan sambal terasi yang pedas menggigit.

Di Kabupaten Subang, nasi timbel sangat mudah ditemukan. Tak hanya di rumah makan, sajian ini juga dijajakan secara sederhana oleh pedagang kaki lima. Dengan gerobak dorong, mereka mangkal di sejumlah titik jalan strategis dan depan perkantoran. Nasi timbel hadir hampir di setiap waktu—pagi, siang, sore, hingga malam hari.

“Konsumen banyak yang suka karena harganya terjangkau, lauknya bisa pilih, dan makannya sambil duduk di pinggir jalan menikmati suasana Subang,” ujar Rina (35), penjual nasi timbel di sekitar Jalan Mayjen Sutoyo.

Selain merakyat, nasi timbel kini juga naik kelas. Sejumlah kedai modern, kafe, hingga hotel di Subang mulai menghadirkan nasi timbel sebagai menu unggulan dengan eksekusi penyajian yang lebih menarik tanpa menghilangkan cita rasa aslinya. Ini menjadikan nasi timbel tidak lagi sekadar makanan kelas bawah, tapi juga bisa dinikmati kalangan menengah atas.

“Dari dulu nasi timbel ini nggak pernah sepi peminat. Justru makin dicari karena sekarang orang-orang kangen makanan tradisional,” ujar Yani (43), pengelola warung makan khas Sunda di Subang Kota.

Dengan kekayaan rasa, kesederhanaan, dan nilai budaya yang melekat, nasi timbel tetap eksis dan mampu bersaing di tengah arus modernisasi kuliner. Ia tak hanya mengisi perut, tapi juga menghadirkan nostalgia dan identitas budaya urang Sunda yang sulit dilupakan.