Majalengka, TINTAHIJAU.COM – Kebijakan jam masuk sekolah pukul 06.30 WIB yang diterapkan di Kabupaten Majalengka berjalan lancar tanpa kendala berarti.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka, Raden Muhammad Umar Ma’ruf, menyampaikan bahwa hingga Selasa (29/07/2025), belum ada laporan atau keluhan dari sekolah maupun masyarakat terkait kebijakan tersebut.
“Setelah dua minggu berjalan, evaluasi awal menunjukkan bahwa semuanya aman-aman saja, berjalan seperti biasanya. Tidak ada laporan yang mengkhawatirkan,” ujarnya.
Kebijakan ini, menurut Umar Ma’ruf, bukan sesuatu yang tiba-tiba, melainkan telah direncanakan jauh-jauh hari dan dikomunikasikan kepada para pemangku kepentingan pendidikan, termasuk para pengawas sekolah, koordinator pengawas (korwas), hingga kepala sekolah.
“Ketika aturan dari Gubernur turun, kita sudah siap. Karena memang sebelumnya sudah dihitung dan direncanakan oleh pengawas, korwas, dan Disdik,” jelasnya.
Penerapan jam masuk lebih awal ini berlaku untuk seluruh jenjang pendidikan dari SD hingga SMA, kecuali untuk Kelompok Bermain (Kober) dan Taman Kanak-Kanak (TK). Penyesuaian ini juga didukung dengan Surat Edaran dari Bupati Majalengka.
Terkait dampaknya terhadap guru dan siswa, Umar Ma’ruf menilai tidak ada masalah berarti.
“Bagi guru dan siswa, Sabtu dan Minggu tetap bisa digunakan untuk berkumpul bersama keluarga. Artinya, waktu istirahat tetap terjaga,” ucapnya.
Ia menambahkan, evaluasi lebih lanjut akan dilakukan dalam jangka waktu setahun, untuk menilai efektivitas kebijakan ini terhadap aspek pembelajaran, kesehatan siswa, hingga kualitas hasil pendidikan.
“Evaluasinya tidak bisa mingguan. Kita lihat nanti hasil rapor pendidikan, assessment dari Badan Akreditasi Nasional, dan juga pelaksanaan program makan bergizi (MBG),” ujarnya.
Hingga saat ini, baru sembilan dapur MBG yang beroperasi di Majalengka. Dinas Pendidikan berharap ke depan seluruh sekolah bisa terlayani oleh program ini guna mendukung kesehatan dan konsentrasi belajar siswa di pagi hari.
