Ragam

Sepanjang 2024, Disnakertrans Subang Latih 913 Orang, Terbanyak untuk Posisi Sekuriti

×

Sepanjang 2024, Disnakertrans Subang Latih 913 Orang, Terbanyak untuk Posisi Sekuriti

Sebarkan artikel ini
Photo Ilustrasi Sekuriti

SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Sepanjang tahun 2024, Balai Latihan Kerja (BLK) Kelas A Kabupaten Subang di bawah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) ESDM telah melatih 913 pencari kerja dari berbagai program keterampilan.

Data menunjukkan posisi Sekuriti menempatkan posisi terbanyak yakni 128 peserta. Dari data itu juga terungkap sekitar 36 persen lulusan pelatihan tersebut belum tersalurkan ke lapangan pekerjaan.

Berdasarkan laporan resmi Disnakertrans Subang, terdapat 51 paket pelatihan yang terdiri dari anggaran APBD dan APBN. Program keterampilan yang dilaksanakan meliputi alat berat, operator forklift, keamanan (security), garmen dan busana, teknik las, otomotif, teknik AC, bisnis dan manajemen, pembuatan roti dan kue, listrik industri, hingga tata kecantikan dan barbershop.

Kepala Disnakertrans ESDM Kabupaten Subang, Rona Mairiansyah, mengatakan pelatihan ini merupakan upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan keterampilan dan daya saing tenaga kerja lokal agar lebih mudah terserap di dunia industri maupun berwirausaha.

“Kami berupaya memberikan bekal keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri, bahkan untuk kelompok disabilitas,” kata Rona dalam laporan akhir tahun yang ditandatangani pada 31 Desember 2024.

Dari total 913 peserta, sebanyak 419 lulusan berhasil bekerja di sektor industri, 165 orang memilih jalur kewirausahaan, sementara 329 orang masih belum mendapatkan penempatan kerja.

  1. Security – 128 peserta
  2. Garmen Apparell (APBD) – 112 peserta
  3. Menjahit Pakaian Wanita Dewasa (APBD) – 112 peserta
  4. Teknik Las – 96 peserta
  5. Teknik Otomotif – 96 peserta

Kepala UPTD BLK Subang, Ucu Kuswandi, menambahkan pihaknya terus menjalin komunikasi dengan perusahaan untuk penyaluran tenaga kerja. “Kami berkomitmen agar lulusan tidak hanya memiliki sertifikat keterampilan, tetapi juga terserap di dunia kerja,” ujarnya.

Meski demikian, keterbatasan akses informasi lowongan kerja dari perusahaan masih menjadi tantangan. Pemerintah daerah berharap dukungan industri lebih terbuka dalam menyampaikan kebutuhan tenaga kerja agar program pelatihan dapat lebih efektif menekan angka pengangguran di Kabupaten Subang.