Ribuan Lowongan Kerja Teknik Masih Tersedia di Luar Negeri, Pemerintah Ajak Lulusan Manfaatkan Peluang

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding saat ditemui di Kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta, Rabu (16/4/2025). (Sumber: Luqman Hakim/Antara)

BANDARLAMPUNG, TINTAHIJAU.com — Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, menyampaikan bahwa ribuan lowongan kerja di sektor teknik masih tersedia di luar negeri. Pemerintah pun mendorong para lulusan yang belum mendapatkan pekerjaan di dalam negeri untuk memanfaatkan peluang ini secara resmi dan dengan persiapan matang.

“Kami mendorong kepada lulusan yang tidak berkeinginan bekerja di dalam negeri, ataupun tidak mendapatkan pekerjaan di dalam negeri, ada pilihan untuk ke luar negeri dan peluangnya cukup besar,” ujar Abdul Kadir Karding dalam keterangannya di Bandarlampung, Rabu (30/7), dikutip dari Antara.

Berdasarkan data Sistem Informasi Penempatan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (SIP2MI) per 27 Juli 2025, tercatat sebanyak 390.268 lowongan kerja luar negeri tersebar di 34 negara, mencakup 420 jenis jabatan di 17 sektor pekerjaan. Namun, baru 61.765 lowongan yang telah terserap, atau sekitar 15,83 persen. Artinya, masih terdapat 328.503 peluang kerja luar negeri yang belum terisi.

Sektor teknik menjadi salah satu bidang dengan peluang terbesar. Dari 5.722 lowongan yang tersedia, baru 1.974 yang telah diisi. Sisanya, sebanyak 3.748 lowongan masih terbuka untuk jabatan seperti teknisi, mekanik, teknisi listrik, hingga insinyur (engineering).

Abdul Kadir Karding juga memaparkan bahwa total penempatan pekerja migran Indonesia dari Januari hingga Juli 2025 telah mencapai 150.521 orang. Wilayah Asia dan Afrika menjadi tujuan utama dengan 132.895 penempatan, disusul Eropa dan Timur Tengah sebanyak 16.788 orang, serta Amerika dan Pasifik 838 orang.

Menteri P2MI menekankan pentingnya mengikuti prosedur resmi dalam penempatan kerja luar negeri. Ia juga mengingatkan pentingnya penguasaan keterampilan teknis, kemampuan bahasa asing, serta kesiapan mental dan fisik para calon pekerja migran.

“Masih ada satu juta lebih lulusan perguruan tinggi yang belum terserap kerja. Ini karena sistem pendidikan kita memang belum sepenuhnya mengakomodasi kebutuhan dunia kerja,” tambahnya.

Pemerintah melalui P2MI berkomitmen terus memberikan informasi yang akurat dan terpercaya mengenai peluang kerja luar negeri, serta memastikan bahwa proses penempatan berjalan sesuai aturan demi menjamin keselamatan dan pelindungan pekerja migran Indonesia.