Tasikmalaya Dilanda Longsor dan Pohon Tumbang, Sejumlah Rumah Warga Rusak

Pohon tumbang timpa rumah di Tasikmalaya. Foto: (Dok. FK Tagana Kabupaten Tasikmalaya)

TASIKMALAYA, TINTAHIJAU.com — Bencana alam berupa longsor dan pohon tumbang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Kamis (31/7). Akibat kejadian ini, beberapa rumah warga mengalami kerusakan, meski tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, longsor terjadi di dua titik yaitu Kampung Cibuntu, Desa Karyabakti dan Kampung Caringin, Desa Cibungur, Kecamatan Parungponteng. Longsor tersebut dipicu oleh hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut dalam intensitas tinggi.

Sebanyak empat keluarga dengan total 15 jiwa terdampak langsung oleh peristiwa ini. Dua rumah dilaporkan mengalami kerusakan cukup serius, dan akses jalan warga sempat tertutup material longsoran.

“Laporan yang masuk menunjukkan bahwa intensitas hujan memang cukup tinggi, sehingga memicu terjadinya longsor,” ungkap Ketua Forum Komunikasi Taruna Siaga Bencana (FK Tagana) Kabupaten Tasikmalaya, Jembar Adi Setia.

Jembar menambahkan bahwa tim penanganan bencana telah melakukan asesmen serta bergotong royong bersama warga untuk membersihkan material longsor. Jalan yang sempat tertutup kini sudah dapat dilalui kembali, dan bantuan telah disalurkan kepada warga yang rumahnya tertimpa longsor.

Sementara itu, peristiwa pohon tumbang juga terjadi di Kampung Jaksi, Desa Mandalawangi, Kecamatan Salopa. Sebuah pohon besar roboh dan menimpa satu rumah warga, menyebabkan kerusakan cukup parah pada bangunan tersebut.

“Untungnya tidak ada korban jiwa. Pemilik rumah sementara ini mengungsi ke rumah keluarga,” ujar Jembar.

Anggota tim bencana dari KSB Desa Mandalawangi turut dikerahkan untuk membantu proses evakuasi, pembersihan pohon tumbang, serta pemugaran rumah yang rusak.

“Dengan adanya gotong royong dan penanganan yang cepat, kami berharap proses pemulihan dapat berjalan lancar dan kebutuhan dasar warga terdampak dapat segera terpenuhi,” tutup Jembar.

Pemerintah daerah bersama relawan kebencanaan saat ini terus memantau kondisi wilayah rawan serta mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi bencana susulan, terutama di tengah cuaca ekstrem yang masih melanda kawasan selatan Jawa Barat.