Ragam  

Dorong Ketahanan Pangan, Mahasiswa KKN-T Universitas Majalengka Sulap Limbah Dapur Jadi Pupuk di Desa Gardujaya Ciamis

CIAMIS, TINTAHIJAU.COM – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Majalengka (UNMA) menunjukkan kepeduliannya terhadap program ketahanan pangan.

Mereka menginisiasi kegiatan produksi Pupuk Organik Cair (POC) dari limbah rumah tangga serta penanaman 1.500 benih kangkung dan 300 benih cabai. Kegiatan ini berlangsung di Desa Gardujaya, Kecamatan Panawangan, Kabupaten Ciamis, Senin (04/08/2025).

Ketua kelompok KKN-T UNMA, Yepih Priana, menyampaikan bahwa program ini merupakan bentuk kontribusi mahasiswa dalam mendorong penerapan pertanian ramah lingkungan sekaligus meningkatkan kemandirian pangan masyarakat.

“Harapan kami, kegiatan ini tidak hanya berjalan selama masa KKN saja, tetapi bisa menjadi program berkelanjutan. Kami ingin terus berkolaborasi dengan penyuluh pertanian dan masyarakat untuk mewujudkan pekarangan produktif dan pengolahan limbah menjadi pupuk mandiri,” ujarnya.

Rangkaian kegiatan diawali dengan sosialisasi dan perkenalan antara mahasiswa KKN-T, Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Gardujaya, serta Penyuluh Pertanian Kecamatan Panawangan. Dalam sesi ini, mahasiswa memberikan pemahaman kepada warga tentang pentingnya memanfaatkan limbah rumah tangga untuk mengurangi pencemaran sekaligus meningkatkan kesuburan tanah.

Mahasiswa kemudian melakukan demonstrasi langsung cara pembuatan POC. Pupuk ini diolah dari bahan-bahan sederhana seperti sisa sayuran, air cucian beras, dan bahan organik lainnya yang mudah ditemukan di rumah. Melalui praktik ini, warga diharapkan dapat memproduksi pupuk organik secara mandiri tanpa biaya tambahan.

“Pupuk cair organik ini tidak hanya bermanfaat untuk menyuburkan tanaman, tetapi juga menjadi solusi dalam mengurangi limbah rumah tangga. Dalam satu kali proses pembuatan, masyarakat dapat menghasilkan dua jenis pupuk sekaligus, yaitu pupuk cair dan pupuk organik kering yang sama-sama berguna bagi pertanian,” jelas Via Vebriani Vadila, mahasiswa KKN-T dari Fakultas Pertanian UNMA.

Usai sosialisasi, kegiatan dilanjutkan dengan penanaman 1.500 benih kangkung dan 300 benih cabai di lahan milik KWT Desa Gardujaya. Proses penanaman dilakukan secara gotong royong dan melibatkan berbagai elemen masyarakat, mulai dari Karang Taruna, Kader PKK, hingga Penyuluh Pertanian Kecamatan Panawangan, Sholehudin Hidayat.

Sholehudin menilai kegiatan ini sebagai langkah awal yang baik dalam memperkuat ketahanan pangan berbasis masyarakat. “Program seperti ini sangat mendukung upaya kita dalam memperkuat ketahanan pangan di tingkat desa. Yang terpenting setelah penanaman adalah pemantauan dan perawatan tanaman hingga berhasil panen,” ujarnya.

Program KKN-T ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat dalam mengolah limbah rumah tangga menjadi pupuk organik dan mengembangkan pertanian berkelanjutan. Dengan adanya kolaborasi antara mahasiswa, penyuluh pertanian, dan warga, diharapkan pemanfaatan lahan pekarangan dan pengelolaan lingkungan dapat berjalan secara mandiri bahkan setelah KKN selesai.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN-T UNMA tidak hanya berperan dalam pengembangan pertanian lokal, tetapi juga menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan lingkungan dan kemandirian pangan. Semangat kolaboratif ini diharapkan terus terjaga sehingga hasil panen nantinya dapat memberikan manfaat nyata dan berkelanjutan bagi seluruh warga Desa Gardujaya.