JAKARTA, TINTAHIJAU.com — Majalah Vogue edisi Agustus 2025 menuai sorotan setelah menampilkan model berbasis kecerdasan buatan (AI) dalam kampanye merek Guess. Model berambut pirang yang dihasilkan perusahaan Seraphinne Valora ini menjadi yang pertama kali muncul di majalah tersebut. Meski dinilai sebagai inovasi teknologi, langkah ini memicu pertanyaan soal masa depan model manusia dan standar kecantikan di industri fesyen.
Pendiri Seraphinne Valora, Valentina Gonzalez dan Andreea Petrescu, menjelaskan pembuatan model AI memerlukan proses rumit, mulai dari pemotretan model asli hingga pengembangan visual digital. Untuk kampanye Guess, pihaknya membuat 10 draf model AI dan memerlukan waktu hingga sebulan dari konsep hingga hasil akhir. Menurut Gonzalez, proses ini membantu menentukan pose dan tampilan busana secara optimal sebelum diaplikasikan pada model virtual.

Fenomena ini bukan yang pertama di dunia fesyen. Sebelumnya, merek Mango juga meluncurkan kampanye promosi menggunakan AI. Penggunaan model digital dinilai mampu memangkas biaya produksi hingga 70 persen serta mempercepat pengerjaan. Kepala Inovasi Fashion Innovation Agency, Matthew Drinkwater, menilai kekhawatiran terhadap AI lebih mencerminkan ketakutan terhadap perubahan ketimbang masalah teknologi itu sendiri.
Meski begitu, sejumlah pihak mengkritik tren ini. Model plus-size Felicity Hayward menilai penggunaan AI untuk kampanye fesyen terkesan “malas dan murah” serta berpotensi mengancam keberagaman yang mulai berkembang sejak 2010-an. Ia khawatir model inklusif, seperti yang mengenakan hijab atau bertubuh besar, akan tersisih dari industri. Kekhawatiran serupa diungkapkan CEO Beat, Vanessa Longley, yang menilai paparan gambar tubuh tidak realistis dari AI dapat merusak citra tubuh dan meningkatkan risiko gangguan makan.
Perdebatan ini juga menyentuh isu standar kecantikan. Kampanye Dove pada 2024 mengungkap bias AI yang cenderung menghasilkan citra perempuan muda, kurus, berkulit putih, dan berambut pirang. Para pengamat menilai, meskipun teknologi AI membawa efisiensi dan inovasi, industri fesyen perlu memastikan kemajuan ini tidak mengorbankan keberagaman dan kesehatan mental masyarakat.