JAKARTA, TINTAHIJAU.com – Film animasi Merah Putih: One For All kembali menjadi sorotan publik setelah menuai kritik terkait kualitas animasi yang dinilai tidak sebanding dengan biaya produksi sebesar Rp6,7 miliar. Isu semakin memanas ketika muncul spekulasi bahwa proyek ini mendapatkan dukungan dana dari pemerintah.
Menanggapi rumor tersebut, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) RI, Irene Umar, memberikan klarifikasi langsung melalui akun Instagram pribadinya. Ia menegaskan, pihaknya tidak memberikan bantuan dana maupun fasilitas promosi untuk film tersebut.
“Hi teman-teman #PejuangEkraf di manapun kalian berada, semoga dalam keadaan sehat senantiasa. Lagi ramai dibincangkan tentang Film One for All. Selamat atas penayangannya yah,” tulis Irene.
Irene mengakui pernah menerima audiensi dari tim produksi Merah Putih: One For All. Namun, ia menegaskan bahwa pertemuan itu hanya untuk memberikan masukan, bukan membicarakan dukungan finansial.
“Saya sendiri menerima audiensi tim produksi film beberapa waktu yang lalu di mana saya menyampaikan beberapa masukan, termasuk yang teknis terkait cerita, karakter, looks and feels, trailer, dan lain-lain,” ujarnya.
Menurutnya, audiensi seperti ini adalah hal yang lumrah dilakukan dalam industri kreatif, khususnya untuk memberikan feedback demi peningkatan kualitas karya. “Namun kami tidak memberikan bantuan finansial dan tidak memberikan fasilitas promosi,” tegas Irene.
Ia juga mengapresiasi semangat para pembuat film Indonesia, khususnya di bidang animasi, untuk terus berkarya dan mengangkat kualitas perfilman nasional. “Terima kasih untuk semangat teman-teman yang ingin industri animasi dan film untuk terus maju. I truly appreciate it,” tutupnya.
Tentang Film Merah Putih: One For All
Film ini diproduksi oleh Perfiki Kreasindo, bagian dari Yayasan Pusat Perfilman H. Usmar Ismail, dengan sutradara Endiarto dan Bintang Takari. Keduanya juga menulis skenario bersama produser Toto Soegriwo dan produser eksekutif Sonny Pudjisasono.
Mengangkat tema kebangsaan, persatuan, dan keberagaman, film ini menceritakan delapan anak dari berbagai budaya Indonesia—mulai dari Betawi, Papua, Medan, Tegal, Jawa Tengah, Makassar, Manado, hingga etnis Tionghoa—yang bersatu membentuk “Tim Merah Putih” untuk menyelamatkan bendera pusaka tiga hari sebelum upacara 17 Agustus.
Merah Putih: One For All dijadwalkan tayang di bioskop pada 14 Agustus 2025, bertepatan dengan peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
