Sejarah Lahirnya Hari Pramuka Nasional yang Diperingati Setiap Tanggal 14 Agustus

Foto: Peserta Lomba Lintas Alam XXIX Se-Jawa Bali Tahun 2024 di Kabupaten Sumedang (Disdik Jabar/Adam).

JAKARTA, TINTAHIJAU.com — Selain Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, bulan Agustus juga memiliki momen penting lainnya, yakni Hari Pramuka Nasional yang diperingati setiap 14 Agustus. Penetapan ini didasarkan pada Keputusan Presiden RI Nomor 448 Tahun 1961. Kepramukaan sendiri merupakan proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan keluarga yang bertujuan membentuk karakter, keterampilan, serta rasa kebangsaan generasi muda Indonesia.

Sejarah pramuka di Indonesia bermula dari perkembangan gerakan kepanduan di Inggris oleh Lord Robert Baden Powell pada awal abad ke-20. Melalui buku Scouting for Boys yang diterbitkan tahun 1908, konsep kepanduan menyebar ke berbagai negara, termasuk Hindia Belanda.

Pada 1912 berdiri organisasi Nederlands Padvinders Vereeniging (NPV) di Jakarta. Empat tahun kemudian, pribumi mendirikan Javaansche Padvinders Organisatie (JPO) yang menjadi pemicu lahirnya berbagai organisasi kepanduan lain seperti Jong Java Padvindery, Hizbul Wathan, dan Sarekat Islam Afdeling Padvindery.

Gerakan kepanduan turut berperan dalam sejarah perjuangan bangsa, termasuk dalam Kongres Pemuda 28 Oktober 1928 yang melahirkan Sumpah Pemuda. Kesadaran nasional ini mendorong terbentuknya berbagai federasi kepanduan seperti KBI, PAPI, hingga BPPKI.

Namun, pada masa penjajahan Jepang, seluruh organisasi kepanduan dilarang. Setelah kemerdekaan, melalui Kongres di Solo pada 28 Desember 1945, lahirlah Pandu Rakyat Indonesia sebagai satu-satunya organisasi kepanduan resmi.

Memasuki dekade 1950-an, organisasi kepanduan kembali menjamur. Untuk menyatukan gerakan ini, Presiden Soekarno pada 9 Maret 1961 memerintahkan pembubaran seluruh organisasi kepanduan dan meleburkannya menjadi Gerakan Pramuka dengan lambang Tunas Kelapa. Lambang ini disahkan melalui Keppres Nomor 238 Tahun 1961, sedangkan Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan ke publik pada 14 Agustus 1961.

Sejak saat itu, 14 Agustus diperingati sebagai Hari Pramuka Nasional, yang hingga kini telah menggelar Jambore Nasional sebanyak 10 kali. Gerakan ini tetap menjadi wadah pembinaan generasi muda untuk berjiwa tangguh, disiplin, serta berkontribusi bagi kemajuan bangsa.