CIREBON, TINTAHIJAU.com – Gelaran Temu Inklusi keenam tahun 2025 resmi dibuka di Desa Durajaya, Kabupaten Cirebon, pada Selasa (2/9/2025). Acara pembukaan berlangsung meriah dengan penampilan marching band siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Andalusia Bogor yang membawakan lagu “Naik Delman” dan “Becak.”
Direktur Sasana Inklusi dan Gerakan Advokasi Difabel (SIGAB) Johni Yulianto menyampaikan, kegiatan ini dihadiri oleh 590 peserta dari berbagai daerah di Indonesia. “Dari data peserta yang kami terima ada 590 peserta dari seluruh Indonesia yang hadir dalam Temu Inklusi 6 tahun 2025 di Desa Durajaya ini,” ujarnya.
Kabupaten Cirebon dipilih sebagai tuan rumah karena daerah ini tengah merintis pembangunan inklusi disabilitas. Bupati Cirebon Imron mengungkapkan, pihaknya akan menerbitkan peraturan bupati sebagai dasar hukum penyelenggaraan kehidupan inklusi. “Rencana Aksi Daerah di antaranya akan menerbitkan peraturan bupati mengenai desa inklusi,” ucapnya.
Menurut data, terdapat sekitar 4.300 penyandang disabilitas yang tersebar di Kabupaten Cirebon. Imron menegaskan, pemerintah daerah berkomitmen memberikan kesempatan hidup yang setara bagi seluruh warganya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Jawa Barat Noneng Kumaraningsih menekankan pentingnya dukungan bagi pendidikan, pekerjaan, dan kesempatan yang sama bagi semua warga negara. Ia menyebut Jawa Barat telah memiliki Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2025 tentang penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak penyandang disabilitas.
“Bahwa temu inklusi yang diselenggarakan hari ini tidak hanya dijadikan sebuah agenda saja, melainkan juga harus menjadi bagian kehidupan kita semua sebagai warga Indonesia,” kata Noneng.
Ia menambahkan, sekitar 72 ribu penyandang disabilitas di Jawa Barat telah tercatat sebagai warga. Namun, ia berharap lebih banyak lagi penyandang disabilitas yang mendaftarkan diri dalam administrasi kependudukan (Adminduk) agar memperoleh hak secara penuh.
Temu Inklusi merupakan agenda nasional dua tahunan yang menjadi ruang berbagi pengalaman, membangun jejaring, serta menguatkan konsolidasi gerakan disabilitas bersama pemerintah, akademisi, mitra pembangunan, dan pemangku kepentingan lainnya.
Acara yang berlangsung pada 2–6 September 2025 ini diinisiasi oleh SIGAB Indonesia, bekerja sama dengan Forum Komunikasi Difabel Cirebon (FKDC) serta Pemerintah Kabupaten Cirebon. Tahun ini, Temu Inklusi mengusung tema “Komitmen, Sinergi, Aksi, dan Inovasi berbasis Kebhinnekaan untuk Indonesia Emas 2045.”






