Ragam

Istilah ‘Eat the Rich’ Kembali Ramai, Simbol Kritik Ketimpangan Sosial

×

Istilah ‘Eat the Rich’ Kembali Ramai, Simbol Kritik Ketimpangan Sosial

Sebarkan artikel ini

JAKARTA, TINTAHIJAU.com – Ungkapan “eat the rich” kembali menjadi perbincangan hangat di media sosial X dalam beberapa hari terakhir. Perbincangan ini dipicu oleh unggahan akun @barengwa*** yang mengulas fenomena tersebut dan mengaitkannya dengan ketimpangan ekonomi yang semakin terasa di masyarakat.

“Banyak yang kaget atau tersinggung sama slogan eat the rich. Padahal maksudnya bukan benci orang kaya secara personal,” tulis akun itu, seperti yang dimuat dilaman KOMPAS.tv, dikutip Rabu (17/9/2025).

Dalam unggahannya, akun tersebut menyoroti ketimpangan distribusi beban ekonomi. Menurutnya, kelompok kaya yang menikmati “kue” ekonomi terbesar justru membayar pajak relatif lebih ringan, sementara masyarakat kecil harus menanggung beban berat di tengah kenaikan harga bahan pokok, pemutusan hubungan kerja (PHK), dan tekanan biaya hidup lainnya.

Asal-usul Istilah

Dikutip dari buku Eating Rich: Recipes from America’s Wealthiest Families karya Evelyn Beilenson (2012), istilah “eat the rich” merupakan ungkapan simbolik perlawanan terhadap kelas berkuasa yang dinilai mengabaikan kepentingan rakyat.

Istilah ini pertama kali muncul pada masa Revolusi Prancis dan dipopulerkan oleh filsuf Jean-Jacques Rousseau. Saat itu, Raja Louis XVI dan kaum bangsawan hidup bergelimang kemewahan, sementara mayoritas rakyat – sekitar 98 persen populasi – hidup miskin dan hampir tidak memiliki suara dalam pemerintahan. Penderitaan berkepanjangan akibat kelaparan dan pajak yang mencekik akhirnya memicu Revolusi 1789.

Simbol Perlawanan Modern

Kini, “eat the rich” tidak lagi dimaknai secara harfiah, melainkan sebagai kritik terhadap ketimpangan ekonomi dan politik. Ungkapan ini menjadi simbol perlawanan atas jurang sosial yang semakin lebar, ketika kekayaan dunia terkonsentrasi hanya pada segelintir orang.

Fenomena ini pun kerap diangkat dalam film, musik, hingga lelucon internet. Bagi banyak orang, “eat the rich” menjadi bahasa universal untuk menyuarakan tuntutan keadilan sosial dan ekonomi di tengah sistem global yang masih dianggap timpang.