SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia melakukan Kunjungan Kerja Spesifik ke Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan UMKM (PLUT-KUMKM) Kabupaten Subang, Rabu (17/09/2025).
Komisi VII DPR RI yang membidangi sektor Perindustrian, UMKM, Ekonomi Kreatif, Pariwisata, dan Sarana Publikasi ini hadir untuk mempertegas komitmen mendukung pemberdayaan UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional maupun daerah.
Ketua Tim Kunjungan Kerja Spesifik, Dr. Evinta Nursanty, M.Sc., menegaskan UMKM di Indonesia, termasuk di Kabupaten Subang, harus terus dikembangkan karena terbukti menjadi penopang ekonomi, bahkan di masa krisis.
“Subang memiliki lebih dari 84 ribu UMKM yang bergerak di berbagai sektor. UMKM bukan hanya sumber kehidupan, tetapi juga pilar penting dalam penyerapan tenaga kerja, peningkatan pendapatan keluarga, dan penggerak ekonomi lokal. Saat krisis sekalipun, UMKM tetap menjadi penopang ekonomi bangsa,” ujarnya.
Meski begitu, Dr. Evinta menilai dunia UMKM masih menghadapi banyak tantangan yang perlu dipecahkan bersama. Keberadaan PLUT pun dinilai strategis sebagai pusat layanan terpadu untuk mendukung tumbuh-kembangnya UMKM di Subang.
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Komunikasi Antar Lembaga Kementerian UMKM RI, Sudaryano R. Lamangkona, S.Sos., M.Si., mendorong agar UMKM Subang bisa menjadi lokomotif bagi kemajuan UMKM di Jawa Barat.
“Segala hal terkait PLUT dapat disampaikan kepada Komisi VII. Harapannya, kendala yang dihadapi Pemerintah Daerah dalam mengembangkan UMKM bisa teratasi sehingga Subang benar-benar menjadi lokomotif UMKM Jawa Barat,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati Subang, Agus Masykur, menegaskan posisi strategis Kabupaten Subang dalam pembangunan ekonomi, terutama dengan ditetapkannya dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yakni KEK Patimban dan KEK Subang Smartpolitan.
“Subang sangat strategis, bukan hanya sebagai pusat ekonomi baru di Jawa Barat, tetapi juga sebagai lumbung padi nasional. Saat ini Subang berada di posisi ketiga dengan produksi beras mencapai 2,6 juta ton, dan jumlah ini akan meningkat dengan hadirnya Bendungan Sadawarna,” paparnya.
Kunjungan tersebut dilanjutkan dengan diskusi antara Pemerintah Daerah, pelaku UMKM, Kementerian UMKM, dan Komisi VII DPR RI. Topik yang dibahas mencakup kendala permodalan, pengemasan produk, hingga perluasan pasar. Diskusi ini diharapkan melahirkan solusi nyata agar UMKM Subang semakin berdaya saing.
Sebagai penutup, rombongan Komisi VII bersama Wabup Agus Masykur meninjau Galeri PLUT Subang dan memborong berbagai produk unggulan UMKM lokal.
Acara ini juga dihadiri oleh Anggota DPR RI, jajaran Kementerian UMKM, Kepala DKUPP Subang, jajaran PLUT Subang, serta para pelaku UMKM Kabupaten Subang.





