JAKARTA, TINTAHIJAU.com – Ericsson kembali menyelenggarakan ajang Hackathon 2025 dengan fokus utama mempercepat transformasi digital di berbagai sektor industri melalui pemanfaatan teknologi 5G dan kecerdasan buatan (AI). Kompetisi ini resmi dibuka pada Kamis (18/9/2025) dan berlangsung hingga 14 November 2025.
Ronni Nurmal, Head of Government and Industry Relations Ericsson Indonesia, menjelaskan bahwa tujuan utama penyelenggaraan Ericsson Hackathon 2025 adalah mendukung percepatan ekonomi digital nasional dan mewujudkan Visi Indonesia Digital 2045.
“Kami mengundang anak-anak muda, startup, akademisi, hingga publik yang punya ide-ide brilian untuk memecahkan masalah industri dengan teknologi 5G dan AI,” ujar Ronni dalam konferensi pers di Jakarta.
Tahun ini, Ericsson bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) serta Kementerian Perindustrian. Selain itu, Qualcomm turut menjadi mitra baru yang akan menyediakan perangkat pendukung bagi para peserta, seperti laptop, headset AR/VR, sensor IoT, hingga kit robotika.
Ericsson Hackathon 2025 membuka peluang bagi tim beranggotakan 3-5 orang yang memiliki keterampilan teknis, kreatif, dan bisnis. Pendaftaran dibuka mulai 18 September hingga 17 Oktober 2025. Sebanyak 30 tim terbaik akan diumumkan pada 31 Oktober dan mengikuti workshop daring pada 7 November.
Setelah mengikuti workshop, para finalis akan mempresentasikan solusi mereka di hadapan dewan juri yang terdiri dari pakar industri global dan lokal. Pemenang akan diumumkan pada 14 November 2025 dan berhak atas hadiah senilai total Rp 190 juta serta kesempatan bermitra dengan sponsor maupun investor.
“Harapan kami, pemenang bisa mengembangkan prototipe yang dapat dilanjutkan menjadi produk nyata, sehingga semakin mendekatkan mereka ke tahap komersialisasi,” tambah Ronni.
Kompetisi tahun ini juga melibatkan lebih banyak sektor industri, mulai dari pengolahan, perdagangan, konstruksi, pertanian, hingga pertambangan. Ericsson berharap inovasi yang lahir dari Hackathon 2025 dapat menjadi solusi nyata bagi tantangan industri sekaligus mendorong pertumbuhan ekosistem digital di Indonesia.






