SUBANG, TINTAHIJAU.com – Suasana haru bercampur bangga mewarnai wisuda angkatan ke-23 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sutaatmadja (STIESA). Tahun ini, kampus kebanggaan Subang itu resmi meluluskan 118 sarjana baru – terdiri dari 44 lulusan Akuntansi dan 74 lulusan Manajemen. Dengan tambahan ini, total alumni STIESA kini mencapai 1.848 orang.
Acara berlangsung khidmat dan penuh dukungan dari orang tua, sekaligus dihadiri tamu penting seperti Staff Ahli Gubernur Jawa Barat Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Dr. dr. H. Dodo Suhendar, MM, perwakilan Yayasan Sutaatmadja, BRIN Subang, hingga Kepala LLDIKTI Wilayah IV.
STIESA semakin menunjukkan taringnya. Akreditasi institusi naik menjadi “Baik Sekali” sejak 2022, dan tahun 2025 ini dua program studinya – Akuntansi dan Manajemen – kembali meraih predikat yang sama. Kurikulumnya pun dirancang gak sekadar formalitas, tapi benar-benar nyambung dengan kebutuhan industri.
Pembantu Ketua 1 (PUKET 1) STIESA, Dr. Gugyh Susandy menjelaskan bahwa mahasiswa STIESA bukan cuma belajar teori. Mereka dibekali lewat Center of Excellence (CoE) yang jadi wadah pengembangan ilmu sekaligus praktik nyata.
- Manajemen: fokus ke Marketing Knowledge & Innovation sampai Sustainability Environment Management.
- Akuntansi: aktif di Sutaatmadja Accounting Services, Financial & Banking Innovation, sampai STAR TAX.
Lebih lanjut Gugyh menjelaskan bahwa Bicara pengalaman internasional, STIESA sudah on fire sejak 2012 lewat KKL ke berbagai negara ASEAN. Tahun ini, wisudawan bahkan ikut Collaborative Competency Class (C4) di Malaysia – kuliah bareng di UIS, USIM, dan IKMA, plus kunjungan industri.
Next step? Tahun depan ada dua program keren:
- ICIP (International Certified Institutional Internship Program) → magang 6 bulan di Taiwan.
- NCICP (National Certified Institutional Competency Program) → sertifikasi kompetensi nasional dari BNSP.
STIESA juga serius membentuk karakter lewat program Bina Iman STIESA (BIM) tiap Sabtu. Jadi, lulusannya gak cuma pintar teori, tapi juga punya akhlak mulia.
“Dengan diwisudanya putra-putri Bapak/Ibu, maka selesailah amanah yang dititipkan kepada kami. Semoga lulusan bisa berbakti, mengamalkan ilmu, dan bersaing secara global,” ucap Gugyh.
Senada dengan itu, Dr. dr. H. Dodo Suhendar menegaskan pentingnya peran lulusan STIESA dalam pembangunan daerah. “Jangan cuma jadi penonton, tapi harus jadi lokomotif perubahan,” tegasnya.
Wisuda kali ini bukan sekadar acara seremonial, tapi titik awal perjalanan baru bagi para sarjana. Dengan bekal akademik, karakter, dan pengalaman internasional, lulusan STIESA diharapkan siap unjuk gigi – dari level lokal hingga kancah global.






