TASIKMALAYA, TINTAHIJAU.com – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Tasikmalaya menggelar unjuk rasa di depan kantor DPRD Kota Tasikmalaya, Kamis sore (25/9/2025). Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk protes terhadap pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dinilai bermasalah.
Ketua PMII Kota Tasikmalaya, Adriana Nugraha, menyebut program MBG bukan hanya gagal memenuhi kebutuhan gizi siswa, tetapi juga mengganggu jalannya aktivitas belajar mengajar di sekolah. Ia menilai kualitas dan kuantitas makanan yang diberikan jauh dari standar.
“Porsi makanan tidak sesuai standar kualitas, bahkan terkesan tidak manusiawi. Lebih parah lagi, menu MBG ini kerap menyebabkan keracunan,” tegas Adriana saat berorasi di depan massa aksi.
Selain menyoroti mutu makanan, mahasiswa juga menuding adanya dugaan penyimpangan dalam pengelolaan program MBG. Mereka menduga keterlibatan sejumlah pejabat publik, anggota DPRD, hingga ASN dalam pengaturan dapur penyedia makanan.
“Ini sudah tidak benar. Kami meminta Ketua DPRD dan pemilik yayasan penyedia dapur berdialog dengan mahasiswa,” lanjut Adriana.
Massa aksi juga mengungkap dugaan praktik monopoli ekonomi oleh salah satu partai politik, pemotongan gaji karyawan dapur MBG, hingga potensi korupsi dalam distribusi makanan.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Kota Tasikmalaya, Aslim, membantah adanya keterlibatan legislatif dalam pengelolaan dapur MBG. “Kita perlu mengkaji bukti-bukti yang disampaikan. DPRD tidak terlibat dalam pengelolaan program ini,” ujarnya singkat.
Aksi unjuk rasa yang mendapat penjagaan ketat aparat kepolisian berlangsung kondusif. Mahasiswa menegaskan akan terus mengawal dan menuntut evaluasi menyeluruh terhadap program MBG di Kota Tasikmalaya.






