SUBANG, TINTAHIJAU.com – Berhubung dana darurat itu penting banget buat jaga-jaga saat ada hal tak terduga misalnya kehilangan pekerjaan, sakit, atau kebutuhan mendadak.
Bagi generasi milenial, gaya hidup modern sering kali membuat pengelolaan keuangan jadi tantangan tersendiri.
Di tengah kebutuhan yang terus meningkat dan godaan konsumsi yang besar, menyiapkan dana darurat sering kali terabaikan.
Padahal, dana darurat adalah salah satu fondasi penting dalam menjaga kondisi finansial tetap stabil.
Oleh karena itu, penting bagi milenial untuk mulai belajar strategi menabung dana darurat sejak dini agar keuangan tetap aman di masa depan.
Berikut beberapa tips praktis buat milenial agar bisa konsisten menabung dana darurat:
1. Tentukan Target Dana Darurat
Idealnya 3-6 kali pengeluaran bulanan. Kalau baru mulai, pasang target kecil dulu (misalnya Rp3-5 juta) biar lebih realistis.
2. Pisahkan Rekening Khusus
Buka rekening tabungan terpisah dari rekening harian. Jangan campur dengan uang jajan atau investasi, supaya tidak gampang terpakai.
3. Gunakan Metode “Auto-debet”
Atur transfer otomatis ke rekening dana darurat tiap kali gajian. Misalnya 10%-20% dari gaji langsung disisihkan.
4. Mulai dari Nominal Kecil, Konsisten Lebih Penting
Nggak harus langsung besar, bisa mulai Rp20 ribu – Rp50 ribu per hari. Lama-lama akan terkumpul banyak kalau disiplin.
5. Kurangi Pengeluaran Non-Prioritas
Batasi nongkrong berlebihan, belanja impulsif, atau langganan aplikasi yang jarang dipakai. Alihkan selisihnya ke dana darurat.
6. Gunakan Uang Ekstra untuk Nabung
Bonus kerja, THR, atau hasil freelance jangan langsung habis. Sisihkan sebagian besar untuk menambah tabungan darurat.
7. Simpan di Instrumen yang Likuid dan Aman
Rekening tabungan, deposito jangka pendek, atau e-wallet dengan bunga/fitur simpan. Jangan taruh di instrumen berisiko tinggi seperti saham atau kripto.
8. Evaluasi Secara Berkala
Cek setiap 6 bulan apakah target sudah tercapai. Sesuaikan dengan kenaikan biaya hidup.
Demikianlah ulasan tentang trik jitu menabung dana darurat untuk milenial.