TASIKMALAYA, TINTAHIJAU.com – Kasus keracunan massal akibat program Makanan Bergizi Gratis (MBG) kembali terjadi di Kabupaten Tasikmalaya. Kali ini, sebanyak 109 pelajar di wilayah Cipatujah harus mendapatkan penanganan medis setelah menyantap makanan yang diduga tercemar sejak Rabu (1/10/2025) hingga Jumat (3/10/2025).
Peristiwa ini menjadi kali ketiga kasus keracunan MBG di Tasikmalaya sepanjang tahun 2025, setelah sebelumnya menimpa 52 pelajar di Kecamatan Cikalong pada 18 September dan 400 pelajar di Kecamatan Rajapolah pada pertengahan tahun.
Kepala Puskesmas Cipatujah, Cepi Anwar, menyebut kasus awal bermula dari 14 pelajar yang mengalami gejala keracunan pada Rabu. Namun, jumlah korban terus bertambah hingga mencapai 109 orang pada Jumat pagi.
“Mulanya hanya 14 orang, lalu bertambah lagi hingga tercatat 109 orang. Para pasien mengeluhkan mual, muntah, pusing, dan diare. Bahkan ada yang harus bolak-balik ke kamar mandi saat dirawat di Puskesmas,” kata Cepi kepada Kompas.com, Jumat (3/10/2025).
Menurut Cepi, delapan korban terpaksa dirujuk ke Puskesmas Bantarkalong dan Padawaras karena keterbatasan fasilitas di Puskesmas Cipatujah.
Dari hasil laporan sementara, menu MBG yang disajikan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) terdiri dari nasi putih, ayam goreng, tahu, timun, dan jeruk. Namun, banyak pelajar mengaku bahwa daging ayam yang disajikan berbau busuk.
Respons Pemerintah Daerah
Wakil Bupati Tasikmalaya, Asep Sopari Alayubi, membenarkan adanya keracunan massal tersebut. Ia menyesalkan kelalaian SPPG dalam pengolahan makanan yang menyebabkan salah satu menu, ayam goreng, tidak layak konsumsi.
“Saya langsung perintahkan Dinas Kesehatan untuk turun tangan. Memang sempat membeludak pasien datang ke Puskesmas, tetapi sudah ditangani. Sebagian besar sudah pulang usai diberi obat,” ungkap Asep.
Lebih lanjut, Asep menegaskan bahwa Pemkab Tasikmalaya akan memperketat pengawasan terhadap penyelenggaraan program MBG. Salah satunya, SPPG diwajibkan memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (LSHS) sebelum bisa menyalurkan makanan.
“Kami akan awasi ketat dan berlakukan syarat teknis yang jelas supaya kejadian ini tidak terulang lagi,” tegasnya.
Rentetan Kasus Keracunan MBG
Program MBG yang digagas pemerintah bertujuan meningkatkan gizi pelajar, namun pelaksanaannya di Tasikmalaya kerap bermasalah. Setidaknya sudah tiga kali kasus keracunan massal terjadi sejak program ini diluncurkan tahun 2025:
- Rajapolah – 400 pelajar keracunan (pertengahan 2025)
- Cikalong – 52 pelajar keracunan (18 September 2025)
- Cipatujah – 109 pelajar keracunan (1–3 Oktober 2025)
Dengan berulangnya kasus serupa, evaluasi menyeluruh atas program MBG pun mendesak dilakukan agar tujuan mulia peningkatan gizi pelajar tidak justru berubah menjadi ancaman kesehatan.