Indramayu, TINTAHIJAU.COM – Komitmen PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit VI Balongan dalam mengelola lingkungan dan memberdayakan masyarakat terus menjadi inspirasi di lingkungan Pertamina Group. Kilang Balongan kini kian diakui sebagai “laboratorium pembelajaran keberlanjutan”, setelah menjadi tujuan benchmarking bagi PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) beserta anak perusahaan dan afiliasi Subholding Gas (SHG) pada Jumat (3/10/2025).
Kunjungan ini bukan sekadar studi banding, melainkan bentuk pencarian inspirasi konkret tentang bagaimana program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bisa dikelola secara sistematis, terukur, dan berkelanjutan hingga menghasilkan tujuh penghargaan PROPER Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Senior Expert I Security and Environment PT PGN, Doni Wino Fajar Utomo, mengakui Kilang Balongan menjadi contoh nyata penerapan tanggung jawab sosial yang tidak hanya memenuhi kewajiban korporasi, tetapi juga menciptakan dampak sosial-ekonomi bagi masyarakat sekitar.
“Kami datang untuk belajar langsung dari keberhasilan Kilang Balongan dalam memadukan keberlanjutan lingkungan dengan pemberdayaan masyarakat. Pengalaman ini sangat berharga bagi kami untuk diterapkan di unit-unit Subholding Gas,” ujar Doni.
Selain menggali praktik TJSL, rombongan PGN juga meninjau Good Housekeeping Management System di area kilang, sistem yang menekankan efisiensi, kebersihan, dan keselamatan kerja — pilar penting dalam mewujudkan operasi yang ramah lingkungan.
Sementara itu, Area Manager Communication, Relations & CSR RU VI Balongan, Mohamad Zulkifli, menyebut bahwa keberhasilan Kilang Balongan tidak lepas dari filosofi “keberlanjutan yang berakar dari masyarakat”.
“Kami percaya keberlanjutan tidak cukup hanya dengan teknologi hijau. Ia harus tumbuh bersama masyarakat yang mandiri dan berdaya. Program TJSL kami dirancang untuk menjawab kebutuhan riil masyarakat, mulai dari ekonomi, pendidikan, kesehatan, hingga pelestarian lingkungan,” tutur Zulkifli.
Dalam kunjungan ini, rombongan PGN diajak melihat langsung dua program unggulan TJSL Kilang Balongan, yaitu Kebun Mangga Agrimania dan Kopi Teman Istimewa, yang menjadi simbol inovasi sosial dan ekonomi hijau.
Kilang Balongan saat ini menjalankan delapan program TJSL unggulan, di antaranya Perintis (Pemberdayaan Inklusi Teman Istimewa), Suling Koplo (Sinergi untuk Lingkungan Melalui Kopi Lokal), Wiralodra (Wilayah Masyarakat Pengelola Daur Ulang Sampah), serta Seruni (Seni Terpadu Tenun Indramayu).
Rangkaian program tersebut tidak hanya mengantarkan Balongan menjadi peraih Proper Emas terbanyak di lingkungan Subholding Refining & Petrochemical Pertamina, tetapi juga memperkuat posisinya sebagai model implementasi ESG (Environmental, Social, and Governance) di industri energi nasional.
Dengan semangat kolaborasi antar-subholding, kegiatan benchmarking ini diharapkan melahirkan sinergi baru dalam memperkuat budaya keberlanjutan di seluruh lini bisnis Pertamina Group.